Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Varian Baru Virus Corona Lambda

Kompas.com - 30/06/2021, 17:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah varian baru virus corona bermunculan dan diduga menjadi penyebab lonjakan Covid-19 di berbagai negara.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan varian-varian tersebut ke dalam daftar Variant of Concern (VOC) maupun Variant of Interest (VOI).

Salah satu varian baru yang sejauh ini telah terdeteksi adalah varian Lambda.

Apa itu Covid-19 varian Lambda?

Baca juga: WHO Ungkap Varian Baru Lambda di 29 Negara, Ini Penjelasannya

Negara asal dan persebaran

Varian baru virus corona C.37 yang kemudian disebut sebagai varian Lambda dilabeli sebagai Variant of Interest oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak pertengahan Juni 2021.

Varian ini pertama kali teridentifikasi di Peru pada Agustus 2020.

Kini, keberadaannya sudah tersebar di 29 negara dunia. Tujuh di antaranya terdapat di Amerika Selatan, seperti di Argentina, Brasil, Kolombia, Ekuador, dan Meksiko.

Selain di Amerika Latin, varian ini juga sudah teridentifikasi di Inggris dengan 6 kasus infeksi yang terjadi sejak 23 Februari-6 Juni 2021.

Mengutip DW, (24/6/2021), di Peru, saat ini varian Lambda menjadi penyebab lebih dari 80 persen kasus infeksi yang terjadi.

Baca juga: Temukan Varian Delta, 4 Negara Ini Pertimbangkan dan Terapkan Lockdown

Karakteristik

Ahli virologi WHO, Jairo Mendez-Rico mengatakan, pihaknya tidak melihat varian Lambda lebih agresif dari pada varian lainnya.

"Ada kemungkinan bahwa itu menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi, tetapi kami belum memiliki cukup data yang dapat diandalkan untuk membandingkannya dengan Gamma (P.1) atau Delta (B.1.617.2)," kata Mendez.

Seorang ahli virologi dari Cayetano Heredia University, Pablo Tsukayama yang telah melakukan pelacakan dan identifikasi selama berbulan-bulan terhadap varian ini, menyebut kecepatan transmisi varian Lambda lebih tinggi daripada varian yang dianggap jauh lebih berbahaya oleh WHO.

Tsukayama bahkan menyebut kecepatannya mengalahkan varian Gamma yang sudah menyebar dan mendominasi kasus infeksi di Brasil, negara tetangga Peru.

Baca juga: 7 Fakta terkait Vaksinasi Covid-19 untuk Anak

Efektivitas vaksin

Mendez-Rico menyebut semua vaksin Covid-19 yang telah disetujui oleh WHO masih dapat bekerja dengan efektif melawan beragam varian baru virus yang saat ini banyak berkembang.

"Semua vaksin yang telah kami setujui di seluruh dunia secara umum efektif melawan varian virus corona yang beredar, dan tidak ada alasan untuk mencurigai mereka kurang efektif terhadap Lambda," ujar dia.

Gejala

Dikutip dari Business Today (28/6/2021), National Health Service Inggris menyebut sejauh ini gejala yang ditunjukkan oleh penderita Covid-19 akibat infeksi varian Lambda tidak jauh berbeda sengan penderita Covid-19 varian lainnya.

Gejala-gejala yang dimunculkan, antara lain demam, kehilangan kemampuan penciuman dan pengecap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Tren
Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Tren
Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Tren
Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Tren
Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Tren
Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Tren
Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Tren
Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Tren
Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Tren
Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Tren
LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

Tren
Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com