Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Bagaimana Vaksin Dikembangkan...

Kompas.com - 27/06/2021, 16:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Sehingga tubuh akan dapat mempelajari cara yang spesifik untuk melawan antigen tanpa jatuh sakit.

  • Pengawet

Pengawet mencegah vaksin menjadi terkontaminasi setelah ampulnya dibuka, jika akan digunakan untuk memvaksinasi lebih dari satu orang.

Beberapa vaksin tidak memiliki pengawet karena disimpan dalam ampul dosis tunggal dan dibuang setelah vaksin diberikan.

Pengawet yang paling sering digunakan adalah 2-fenoksietanol.

Pengawet ini telah digunakan selama bertahun-tahun pada sejumlah vaksin, digunakan pada beberapa produk perawatan bayi.

Namun tak perlu ragu, pengawet tersebut aman untuk digunakan pada vaksin, karena hampir tidak memiliki kadar racun bagi manusia.

Baca juga: Kemenkes Hapus Syarat KTP Domisili bagi Peserta Vaksin Covid-19, Ini Penjelasannya

  • Stabilisator

Stabilisator mencegah terjadinya reaksi kimia di dalam vaksin dan menjaga agar komponen-komponen vaksin tidak menempel pada ampul vaksin.

Stabilisator dapat berupa gula (laktosa, sukrosa), asam amino (glisin), gelatin), dan protein (rekombinan albumin manusia, yang diambil dari ragi).

  • Surfaktan

Surfaktan memastikan semua bahan di dalam vaksin tetap tercampur.

Surfaktan mencegah pengendapan dan penggumpalan unsur-unsur yang ada dalam vaksin yang berbentuk cair.

Surfaktan juga sering digunakan pada makanan seperti es krim.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Efektif Melawan Varian Delta dan Kappa

  • Residu

Residu adalah jumlah kecil berbagai zat yang digunakan selama pembuatan atau produksi vaksin yang bukan merupakan bahan aktif dalam vaksin jadi.

Zat-zat ini berbeda-beda tergantung proses pembuatan yang digunakan dan dapat meliputi protein telur, ragi, atau antibiotik.

Sisa-sisa residu zat-zat ini dapat ada di dalam vaksin dalam jumlah yang begitu kecil sehingga perlu diukur dalam satuan bagian per juta atau bagian per miliar.

  • Pelarut

Pelarut merupakan cairan yang digunakan untuk melarutkan vaksin hingga pada konsentrasi yang sesuai tepat sebelum digunakan. Pelarut yang paling sering digunakan adalah air steril.

  • Adjuvan

Beberapa vaksin juga mengandung adjuvan.

Adjuvan meningkatkan respons imun terhadap vaksin, terkadang dengan cara mempertahankan vaksin agar tetap berada di lokasi suntikan untuk waktu yang sedikit lebih lama atau dengan cara menstimulasi sel imun lokal.

Adjuvan dapat berupa garam aluminium (seperti aluminium fosfat, aluminium hidroksida, atau kalium aluminium sulfat) dalam jumlah sangat kecil.

Aluminium terbukti tidak menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, dan manusia terbiasa menelan aluminium melalui tindakan makan dan minum.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Abdala Buatan Kuba Diklaim Punya Efikasi 92 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com