Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Divaksin?

Kompas.com - 26/06/2021, 10:06 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona masih mewabah di sebagian besar negara di dunia.

Untuk mencegah penularan dan menghambat gejala berat infeksi virus corona, salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan vaksinasi massal.

Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia terus dilakukan hingga April 2022.

Baca juga: Penambahan Kasus Covid-19 Indonesia Peringkat Ke-5 Sedunia

Lantas, mengapa vaksinasi ini penting dan bagaimana cara kerja vaksin ketika sudah memasuki tubuh penerimanya?

Dilansir dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kuman memang ada di sekitar kita, baik di lingkungan kita maupun di dalam tubuh kita.

Saat seseorang rentan dan mereka menemukan organisme berbahaya, hal itu dapat menyebabkan penyakit, bahkan kematian.

Tubuh memiliki banyak cara untuk mempertahankan diri terhadap patogen (organisme penyebab penyakit).

Misalnya, kulit lendir, dan silia (rambut mikroskopis yang memindahkan kotoran dari paru-paru). Semua bagian tubuh ini bekerja sebagai penghalang fisik untuk mencegah patogen memasuki tubuh.

Ketika patogen menginfeksi tubuh, pertahanan tubuh kita, yang disebut sistem kekebalan, dipicu dan patogen diserang dan dihancurkan atau diatasi.

Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 terhadap Varian Alpha hingga Delta

Respons alami tubuh

Patogen adalah bakteri, virus, parasit atau jamur yang dapat menyebabkan penyakit di dalam tubuh.

Setiap patogen terdiri dari beberapa subbagian, biasanya unik untuk patogen tertentu dan penyakit yang ditimbulkannya. Bagian dari patogen yang menyebabkan pembentukan antibodi disebut antigen.

Tubuh kita memproduksi antibodi. Saat antibodi diproduksi, tandanya itu sebagai respons terhadap antigen patogen.

Oleh karena itu, antibodi adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh.

Baca juga: Kemenkes Hapus Syarat KTP Domisili bagi Peserta Vaksin Covid-19, Ini Penjelasannya

Kehadiran antibodi ini sering dianggap sebagai tentara dalam sistem pertahanan tubuh manusia.

Setiap antibodi di dalam sistem pertahanan tubuh dilatih untuk mengenali satu antigen spesifik.

Faktanya, kita memiliki ribuan antibodi yang berbeda dalam tubuh kita.

Saat tubuh manusia terkena antigen untuk pertama kalinya, dibutuhkan waktu bagi sistem kekebalan untuk merespons dan menghasilkan antibodi yang spesifik untuk antigen tersebut.

Baca juga: Menilik Efektivitas Vaksin dalam Menangkal Virus Corona Varian Delta...

Fungsi antibodi

Sembari menunggu waktu bagi sistem kekebalan untuk merespons, orang yang terkena patogen ini rentan jatuh sakit.

Setelah antibodi spesifik antigen diproduksi, mereka bekerja dengan sistem kekebalan tubuh lainnya untuk menghancurkan patogen dan menghentikan penyakit.

Antibodi terhadap satu patogen umumnya tidak melindungi terhadap patogen lain kecuali ketika dua patogen sangat mirip satu sama lain, seperti sepupu.

Baca juga: Corona Makin Ganas, Berikut Makanan dan Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh

Begitu tubuh memproduksi antibodi dalam respons utamanya terhadap antigen, ia juga menciptakan sel memori yang memproduksi antibodi, yang tetap hidup bahkan setelah patogen dikalahkan oleh antibodi.

Menariknya, jika tubuh terpapar patogen yang sama lebih dari satu kali, respons antibodi jauh lebih cepat dan lebih efektif daripada yang pertama kali terjadi karena sel-sel memori siap untuk memompa antibodi melawan antigen itu.

Artinya, jika orang tersebut terkena patogen berbahaya di masa depan, sistem kekebalan mereka akan dapat segera merespons, melindungi dari penyakit.

Baca juga: Benarkah Tubuh Cheetah Kepanasan jika Berlari Kencang?

Bagaimana vaksin membantu pertahanan tubuh

Vaksin mengandung bagian yang lemah atau tidak aktif dari organisme tertentu (antigen) yang memicu respons imun di dalam tubuh.

Vaksin yang lebih baru berisi "blue print" (menyerupai organisme tertentu) untuk memproduksi antigen daripada antigen itu sendiri.

Terlepas dari apakah vaksin terdiri dari antigen itu sendiri atau cetak biru sehingga tubuh akan memproduksi antigen.

Perlu diketahui, vaksin yang mengandung organisme yang dilemahkan ini tidak akan menyebabkan penyakit pada orang yang menerima vaksin, tetapi akan mendorong sistem kekebalan mereka untuk merespons sebanyak mungkin.

Baca juga: Terbaru, Daftar 29 Daerah Berstatus Zona Merah Covid-19 di Indonesia

Hal itu akan terjadi pada reaksi pertamanya terhadap patogen yang sebenarnya.

Beberapa vaksin memerlukan sejumlah dosis, dengan jarak yang bervariasi. Misalnya berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Tindakan ini terkadang diperlukan untuk memungkinkan produksi antibodi berumur panjang dan pengembangan sel memori.

Dengan cara ini, tubuh dilatih untuk melawan organisme penyebab penyakit tertentu, juga membangun memori patogen, sehingga dapat melawannya dengan cepat dan ketika terpapar di waktu ke depannya.

Baca juga: Tembus 2 Juta Kasus, Berikut Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Indonesia

Kekebalan kawanan (herd immunity)

Vaksinasi dinilai penting saat ini, terutama di tengah pandemi corona yang merupakan virus baru.

Sebab, saat seseorang divaksinasi, mereka sangat mungkin terlindungi dari penyakit yang ditargetkan.

Namun, tidak semua orang bisa divaksinasi.

Orang dengan kondisi kesehatan mendasar yang melemahkan sistem kekebalan mereka (seperti kanker atau HIV) atau yang memiliki alergi parah terhadap beberapa komponen vaksin mungkin tidak dapat divaksinasi dengan vaksin tertentu.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?

Kendati demikian, orang-orang ini masih dapat dilindungi jika mereka tinggal di dalam rumah dan di antara orang-orang yang divaksinasi.

Ketika banyak orang dalam suatu komunitas divaksinasi, patogen sulit beredar karena sebagian besar orang yang ditemuinya kebal.

Jadi, semakin banyak orang lain yang divaksinasi, semakin kecil kemungkinan orang yang tidak dapat dilindungi oleh vaksin berisiko bahkan terpapar patogen berbahaya.

Baca juga: WHO Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac, Apa Artinya?

Fenomena ini biasanya disebut sebagai kawanan kekebalan (herd immunity).

Hal ini sangat penting bagi orang-orang tidak bisa divaksinasi, terlebih mungkin orang yang lebih rentan terhadap penyakit yang kita vaksinasi.

Perlu diingat, tidak ada vaksin tunggal yang memberikan perlindungan 100 persen dan herd immunity tidak memberikan perlindungan penuh kepada mereka yang tidak dapat divaksinasi dengan aman.

Tetapi, dengan herd immunity, orang-orang ini akan memiliki perlindungan yang substansial, berkat orang-orang di sekitar mereka yang divaksinasi.

Vaksinasi tidak hanya melindungi diri Anda sendiri, tetapi juga melindungi orang-orang di komunitas yang tidak dapat divaksinasi.

Jika Anda mampu, segera dapatkan vaksin.

Baca juga: 33 RS yang Jalankan Program Vaksinasi Covid-19 Tanpa Syarat Domisili

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com