Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Bank Tolak Orang Rimba yang Hendak Menabung Uang Rp 1,5 Miliar

Kompas.com - 26/06/2021, 09:13 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Jaelani, salah satu orang rimba di Jambi, ditolak pihak bank di Kota Bangko ketika ia hendak menabung uangnya Rp 1,5 miliar.

Jaelani mengaku ditolak pihak bank karena tidak memiliki KTP dan alamatnya di hutan. Sebab, salah satu persyaratan menabung di bank adalah memiliki KTP.

"Saya tidak punya kartu tanda penduduk dan alamat rumah saya hutan. Maka saya disuruh orang bank membawa uang itu pulang," kata Jaelani saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Desa Air Panas, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi, sebagaimana dikutip Kompas Regional.

Baca juga: Kisah Orang Rimba Ditolak Bank hingga Terpaksa Simpan Uang Rp 1,5 Miliar Dalam Tanah di Hutan

Jaelani mengaku kecewa dengan keputusan pihak bank. Ia tidak menyangka pihak bank tidak memiliki belas kasih dan tega melihatnya harus menyimpan uang sebanyak itu di dalam tanah.

Sebelumnya, Jaelani yang nama aslinya adalah Tarib, menyimpan uang sebesar itu di dalam tanah selama 2,5 tahun.

Namun setelah bertemu Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warung Informasi Konservasi (Warsi), Jaelani mulai mengenal bank.

Ia pun mencoba untuk menabung uang yang selama ini disimpan di bank. Namun ternyata pihak bank menolaknya dengan alasan tidak ada persyaratan administrasi.

Ia akhirnya kembali ke hutan dan menyimpan uang itu di dalam tanah.

Tidurnya kembali tidak tenang. Apalagi, kabar orang rimba memiliki uang sangat banyak mulai beredar di warga yang tinggal di kamping transmigrasi di kaki Bukit Duabelas.

Agar ia bisa tenang, Jaelani akhirnya membelanjakan sebagian uang itu untuk membeli kebun sawit.

Sisanya dipakai untuk menunaikan ibadah haji bersama istrinya.

Pria yang juga ahli obat-obatan tradisional itu kemudian membangun rumah di kampung dan berbaur dengan orang-orang transmigrasi.

Pada 2014 Jaleani dan keluarganya akhirnya memiliki KTP. Jaelani pun mengajukan pinjaman untuk biaya penghijauan hutan kritis.

Baca juga: 10 Larangan bagi Orang Luar Saat Masuk Wilayah Orang Rimba, Dilarang Memotret Perempuan hingga Buang Air di Sungai

Namun lagi-lagi ia ditolak karena tidak ada penjamin. Padahal ia sudah memiliki KTP dan sertifikat kebun sawit belasan hektare.

Menurut Jaelani, pihak bank menolak pengajuan pinjaman karena tidak ada penjamin, yakni orang yang dipandang kaya. (Penulis: Kontributor Jambi, Suwandi | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com