KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Tanah Air tengah mengalami lonjakan hebat sejak awal Juni 2021.
Temuan kasus positif harian yang semula ada di kisaran 5.000 kasus pada Senin (21/6/2021), angkanya sudah melebihi 14.000 kasus.
Jumlah kasus baru di hari itu pun memecahkan rekor sebagai kasus harian tertinggi sejauh pandemi yang berlangsung di Indonesia.
Baca juga: Tembus 2 Juta Kasus, Berikut Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Indonesia
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19, secara nasional kasus infeksi sejak 4 minggu terakhir mengalami peningkatan sebesar 92 persen.
"Ini adalah kenaikan yang sangat tajam, dan tidak dapat ditoleransi,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmita dalam keterangannya, Rabu (23/6/2021).
Dipaparkan data per 20 Juni 2021, peningkatan kasus tertinggi datang dari 6 provinsi yang ada di Pulau Jawa.
Baca juga: Update Daftar 29 Zona Merah Covid-19 di Indonesia, Sumatera Masih Mendominasi
Berikut adalah adalah rinciannya:
Baca juga: Ramai Video Pria Disuntik Jarum Kosong Saat Vaksinasi, Ini Penjelasan Kemenkes
Tak hanya kasus infeksi yang alami kenaikan, keterisian tempat tidur (BOR) di ruang isolasi RS rujukan Covid-19 juga mengalami peningkatan serupa.
Disebutkan, per 21 Juni 2021, 5 dari 6 provinsi di Jawa angka BOR-nya melebihi 80 persen.
Hanya Jawa Timur yang angkanya masih di bawah itu, yakni 66,67 persen.
Baca juga: Saat Kasus Covid-19 Meningkat dan Kepedulian Masyarakat Menurun...
Sementara di provinsi yang lain adalah sebagai berikut:
Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 terhadap Varian Alpha hingga Delta
Baca juga: 11 Poin Arahan Presiden soal Pengetatan PPKM Mikro 22 Juni-5 Juli 2021
Lebih jauh, keenam provinsi di Jawa ini juga menjadi provinsi dengan jumlah kasus sembuh yang lebih sedikit daripada kasus infeksi baru yang ditemukan.
Hal ini patut menjadi perhatian tersendiri.
Berdasarkan data yang sama, selisih atau gap antara kasus sembuh dan kasus baru di 6 provinsi tersebut adalah sebagai berikut:
Baca juga: Menilik Efektivitas Vaksin dalam Menangkal Virus Corona Varian Delta...
Melihat data-data tersebut, Satgas pun mendesak agar pelaksanaan PPKM Mikro dapat ditingkatkan.
Salah satunya dengan meningkatkan jumlah posko-Posko Covid-19 di tingkat desa/kelurahan.
"Saat ini, persentase pembentukan Posko di berbagai provinsi di Indonesia masih cenderung
rendah . Dan penting untuk diingat, efektivitas pemberlakuan PPKM Mikro sangat tergantung pada pembentukan Posko sebagai wadah koordinasi implementasi PPKM Mikro di tingkat
Desa/Kelurahan," jelas Wiku.
Baca juga: Beda Varian Delta dengan SARS-CoV-2
Ketiadaan posko di tingkat desa/kelurahan akan menghambat koordinasi penanganan kasus di tingkat yang lebih sempit, yakni RT dan RW.
Akibatnya, tujuan dari PPKM Mikro akan sulit untuk tercapai.
Desakan untuk memperbanyak posko ini terutama ditujukan pada gubernur 6 provinsi yang ada di Jawa.
Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman
Mereka diminta untuk segera menginstruksikan bupati/wali kota di wilayahnya untuk mengevaluasi dan memperbaiki jalannya PPKM Mikro.
Apabila posko sudah terbentuk, imbuhnya langkah yang harus dilakukan yakni memastikan seluruh tugas dan fungsi dari posko tersebut dijalankan dengan baik oleh setiap unsur-unsur yang terkait.
"Ingat Covid-19 berpacu dengan waktu dan jaminannya adalah nyawa sehingga apabila seluruh Pemerintah Daerah dapat melakukan langkah antisipatif sedini mungkin, hal tersebut dapat menjadi penyelamat banyak nyawa,” pungkas Wiku.
Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?
Infografik: Aturan PPKM Mikro 22 Juni-5 Juli 2021
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.