Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Obat Pereda Nyeri Setelah Suntik Vaksin Covid-19, Bolehkah?

Kompas.com - 21/06/2021, 07:54 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program vaksinasi Covid-19 yang digelar pemerintah masih akan berlangsung hingga April 2022.

Vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia adalah Sinopharm, Sinovac, dan AstraZeneca.

Ada efek samping yang biasanya akan muncul setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Namun, kebanyakan hanya berupa efek samping ringan seperti nyeri pada bekas suntikan dan demam.

Reaksi ini merupakan reaksi yang wajar. 

"Sejatinya tidak ada vaksin yang 100 persen aman, tetapi yang patut dipertimbangkan adalah seberapa berat dan seberapa sering efek samping dari vaksin tersebut," ujar Kolaborator Ahli Lapor Covid-19 Panji Hadisoemarto.

Baca juga: Cara Daftar Vaksin Covid-19 Gratis di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta

Untuk mengatasi efek samping itu, di media sosial, banyak yang membagikan tips untuk mengatasinya.

Salah satunya, mengonsumsi obat pereda nyeri atau pereda demam. 

"AZ abis vaksin jeda 15mnt bahu kiri ke leher berasa kenceng agak kaku, kaku berkurang keringet dingin, abis mkn siang minum paracetamol jeda setengah jam mual sore kaki kiri nyeri keringet dingin tp gak meriang mlm badan agak anget day 2 kepala pusing 1/2 hari abis itu seger," tulis akun Twitter @egaheygha.

Bolehkah penerima vaksin mengonsumsi obat pereda nyeri atau pereda demam?

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Prof Hindra Irawan Satari mengatakan, mengonsumsi obat pereda nyeri atau pereda demam setelah vaksinasi diperbolehkan.

Menurut dia, hal itu juga direkomendasikan.

"Silakan, memang direkomendasikan," ujar Hindra saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/6/2021).

Ia mengatakan, obat pereda nyeri atau pereda demam dapat dikonsumsi jika timbul gejala yang berkaitan.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Gratis untuk Alumni UGM dan Keluarganya, Cek Syaratnya!

Selain itu, mengonsumsi obat setelah vaksinasi tidak akan memengaruhi efektivitas vaksin.

"Tidak memengaruhi. Untuk mengantisipasi KIPI, penerima vaksin pastikan dalam keadaan sehat dan percaya bahwa vaksin ini aman dan memberikan cukup perlindungan," lanjut dia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com