Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Ada Fenomena Titik Balik Matahari, Apa yang Terjadi?

Kompas.com - 21/06/2021, 07:29 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena Titik Balik Matahari atau disebut dengan Solstis akan terjadi pada hari ini, Senin (21/6/2021).

Ketika terjadi fenomena itu, penduduk di belahan Bumi bagian utara maupun selatan akan melihat Matahari terbit dari arah timur laut dan terbenam dari arah barat laut.

Peneliti di Pussainsa LAPAN Andi Pangerang mengatakan, Matahari memungkinkan untuk terbit sekaligus di utara ketika pengamat berada di sekitar lingkat kutub.

Bahkan, ada fenomena yang disebut sebagao Matahari Tengah Malam, yaitu saat matahari terbit sekaligus terbenam ketika tengah malam untuk lingkar kutub utara.

Baca juga: Fenomena Titik Balik Matahari pada 21 Juni, Durasi Siang Bisa Lebih Lama 

Siang akan lebih lama

Ia menjelaskan, adanya fenomena Titik Balik Matahari ini akan berdampak pada waktu siang lebih lama untuk belahan utara dan lebih singkat untuk belahan Bumi bagian selatan.

Bahkan, kota-kota yang terletak di lingkar kutub akan mengalami siang selama 24 jam.

"Wilayah-wilayah seperti Norwegia bagian utara, Swedia bagian utara, Finlandia bagian utara, kawasan Siberia dan Bering, serta pulau-pulau di Kanada bagian utara juga mengalami siang 24 jam tiada henti ketika Solstis Juni ini," kata Andi, seperti diberitakan Kompas.com, 18 Juni 2021.

Sebaliknya, di kutub selatan secara umum mengalami malam yang sangat panjang yakni 24 jam.

Selain itu, matahari juga akan terlihat lebih tinggi di belahan Bumi utara.

"Kalau di lintang sedang (>23,5 derajat), Matahari akan lebih tinggi ketika transit/kulminasi. Sementara untuk sekitar ekuator, tergantung dari belahan bumi manakah masyarakat bertempat," jelas dia.

Menurutn Andi, Titik Balik Matahari di daerah Sabang akan menyebabkan matahari berada pada ketinggian 72,5 derajat di arah utara.

Sementara di Pulau Rote, Titik Balik Matahari menyebabkan matahari berada pada ketinggi 55,5 derajat di arah utara.

Beberapa wilayah di Indonesia yang masuk kategori belahan Bumi selatan adalah:

  • Sumatera Selatan
  • Bengkulu
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Jawa
  • Bali
  • Nusa Tenggara
  • Maluku
  • Sebagian besar Papua

Andi memaparkan, wilayah Lampung akan mengalami siang terpendek, setidaknya selama enam bulan ini dan puncaknya ketika Solstis.

Untuk daerah sekitar ekuator, perbedaan durasi dengan hari biasa tidak begitu terlihat.

Berikut ini beberapa perbandingan durasi siang hari (dari terbit hingga terbenam matahari) di Indonesia saat Solstis:

  • Kupang: 11,5 jam
  • Jawa: bervariasi antara 11,65 hingga 11,75 jam
  • Sabang: 12,5 jam

(Sumber: Kompas.com (Nur Fitriatus Shalihah/Nur Rohmi Aida))

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com