Terpisah, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging mengatakan, fenomena tersebut disebut juga sebagai summer solstice.
"Sebetulnya itu fenomena biasa, disebut sebagai summer solstice. Jadi pada saat itu Matahari seolah-olah terbit agak ke Utara, tapi setiap tahun juga begitu," kata Sungging kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021).
Sungging mengatakan, fenomena ini adalah salah satu fenomena astronomi yang terjadi pada minggu ketiga Juni 2021.
Baca juga: Hasil Analisis Lapan soal Penyebab Banjir Besar di Kalimantan Selatan
Adapun puncak titik balik matahari (solstice), akan berlangsung pada 21 Juni 2021, pukul 10.31 WIB.
Pada saat itu, Matahari akan terbit dari arah Timur-Timur Laut dan terbenam dari arah Barat-Barat Laut.
Pada saat terjadi puncak solstice, matahari akan terlihat seolah-olah berada di posisi lebih Utara, ketimbang posisi matahari pagi yang terekam pada Kamis (17/6/2021).
"Iya (pada puncaknya, posisi terbit akan lebih ada di Utara dibanding video yang kemarin beredar), dan setelah itu akan kembali ke Selatan sampai sekitar setengah tahun ke depan jadi paling Selatan," jelas Sungging.
Baca juga: Ramai Foto Diduga Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Ini Penjelasan Lapan
(Sumber: Kompas.com/Nur Rohmi Aida, Luthfia Ayu Azanella | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Rendika Ferri Kurniawan)