Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Lapan soal Klaim Matahari Terbit dari Utara, Apakah Terjadi di Seluruh Indonesia?

Kompas.com - 18/06/2021, 14:15 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di media sosial beredar video dengan klaim Matahari terbit dari utara. Video ini viral, dan disebut terjadi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Video itu saah satunya diunggah akun Twitter @SaveMoslem1, pada Kamis (17/6/2021).

Peristiwa yang sama juga dilaporkan seorang guru Madrasah yang merekam kejadian di wilayah sama pada Kamis (17/6/2021) pukul 08.00 WITA.

Menurut BMKG, fenomena tersebut merupakan hal yang lumrah. Itu adalah fenomena Gerak Semu Matahari (GSM).

Baca juga: Heboh Matahari Terbit dari Utara, Lapan: Tak Ada Hubungannya dengan Kiamat

Peneliti di Pussainsa LAPAN, Andi Pangerang meluruskan narasi video tersebut yang dianggapnya berlebihan.

Fenomena Matahari yang direkam di Jeneponto itu sebenarnya terbit dari timur-timur laut (arah di antara timur dan timur laut).

"Narasinya berlebihan. Sebenarnya tidak tepat di utara ataupun timur laut, melainkan di antara arah timur dan timur laut," kata Andi pada Kompas.com, Jumat (18/6/2021).

Ketika Matahari berada di belahan utara, yakni antara 22 Maret (sehari setelah Ekuinoks Maret) hingga 22 September (sehari sebelum Ekuinoks September), maka bisa dipastikan Matahari dapat terbit pada arah timur hingga timur-timur laut dan terbenam di barat hingga barat-barat laut.

Tak hanya di Jeneponto

Andi mengatakan, Matahari yang terbit dari arah timur hingga timur-timur laut tak hanya terjadi di Jeneponto.

"Ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia yang memang terletak di antara 6 derajat LU (Lintang Utara) hingga 11 derajat LS (Lintang Selatan)," kata dia.

Baca juga: Video Viral Matahari Terbit dari Utara di Jeneponto, Ini Penjelasan BMKG

Ia menyebutkan, Matahari memang memungkinkan untuk terbit sekaligus di utara ketika pengamat berada di sekitar lingkar kutub.

"Bahkan ada fenomena yang disebut sebagai Matahari Tengah Malam yakni ketika Matahari terbit sekaligus terbenam ketika tengah malam untuk lingkar kutub utara, terjadi pada solstis Juni 21 Juni mendatang. Sementara untuk lingkar kutub selatan, terjadi pada solstis Desember 21 Desember mendatang," ujar Andi.

Dia menjelaskan, di daerah Jeneponto fenomena terbitnya Matahari di arah timur-timur laut akan berlangsung dalam beberapa hari ini.

"Dan berada di timur laut sekitar pukul 10 WITA, sedangkan Matahari berada di utara pada pukul 12 WITA," ujar Andi.

Ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya di Jeneponto, untuk tidak mempercayai kabar yang belum tentu benar.

"Fenomena Matahari yang terbit dari arah timur-timur laut ini fenomena yang wajar terjadi setiap tahunnya menjelang Solstis Juni. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan,"

Selain itu, dia mengimbau pada masyarakat agar tidak mengaitkan fenomena ini dengan tanda-tanda akhir zaman.

Alasannya, secara astronomis, fenomena ini dapat dijelaskan secara sains dan memang rasional/masuk akal.

Baca juga: Viral Video Matahari Terbit dari Utara, Lapan Sebut Fenomena Biasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com