Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Garuda DC-10 Terbakar dan Terbelah Tiga di Fukuoka

Kompas.com - 13/06/2021, 08:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 25 tahun lalu, tepatnya 13 Juni 1996 terjadi kecelakaan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 865 di Bandara Fukuoka.

Diberitakan Harian Kompas, 14 Juni 1996, Pesawat DC-10 Garuda terbakar dan terbelah menjadi tiga bagian di Fukuoka, Jepang.

Dari 261 penumpang yang sebagian besar warga negara Jepang, tiga orang dilaporkan tewas.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Alex Ferguson Mendapat Gelar Sir dari Ratu Inggris

Mesin kapal terbakar

Pesawat DC-10 dengan rute penerbangan Fukuoka-Denpasar-Jakarta itu gagal lepas landas di landas pacu 16 Bandara Fukuoka Jepang, 13 Juni 1996 pukul 11.58 waktu setempat.

Mesin sebelah kanan pesawat PK-GIE yang diawaki kapten pilot Ronald R. Longdong, kopilot Yudha Putra, dan teknisi Dwi Prayitno akhirnya terbakar dan terbagi tiga bagian.

Pesawat beregistrasi PK-GIE itu gagal mengudara akibat mesin CF6-50C General Electric di sayap kanannya terbakar.

Evakuasi terhadap penumpang dapat dilakukan cepat karena kedelapan escape chute berfungsi baik. Para penumpang bisa dengan cepat meninggalkan pesawat yang tengah terbakar melalu pintu darurat itu.

Walaupun pintu darurat berfungsi baik, tak urung sejumlah penumpang meninggal dan luka-luka.

Kapten pilot Ronald R. Longdong termasuk yang luka, dan dilarikan ke RS Kyushu, Fukuoka. Kopilot Yudha Putra mengalami cedera punggung. Penumpang lainnya termasuk 11 awak kabin dan dua awak pilot selamat.

Pesawat ini mengangkut 261 penumpang terdiri 23 kelas bisnis dan 228 kelas ekonomi, sebagian besar dewasa.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Alex Ferguson Mendapat Gelar Sir dari Ratu Inggris

Kesaksian korban selamat

Menurut korban selamat, pesawat sempat mengudara beberapa meter kemudian mendadak jatuh dan terasa dua benturan keras, meluncur keluar landasan, melintasi jalan, dan berhenti di rerumputan buffer zone.

PK-GIE keluar landasan sejauh sekitar 500 meter, dengan perangkat roda dan kedua mesin copot dari kedudukannya. Penumpang Kazumi Yoshi-take (28) menerangkan, sebelum pesawat jatuh, terjadi getaran keras.

"Semula saya kira itu adalah getaran biasa yang biasa kita rasakan saat pesawat mengudara. Tapi tiba-tiba ada benturan keras dan saya merasakan pesawat bergetar lebih keras," ungkapnya.

Bersama dengan kejadian itu, barang bawaan di rak barang pada berjatuhan. Beberapa detik kemudian ia mendapatkan kabin DC-10 diselimuti asap pekat. Bersama para korban selamat lainnya, ia keluar melalui chute.

Menurut Reuters, di antara penumpang yang dibantu pramugari untuk menyelamatkan diri itu, ada yang rambutnya terbakar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com