Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Kasus Covid-19 di Kudus dan Bangkalan, Penyebab dan Respons Pemerintah

Kompas.com - 07/06/2021, 19:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Dia menyebutkan, pengiriman bantun itu dilakukan karena banyak nakes di Kudus dan Bangkalan yang telah terpapar Covid-19.

Budi menambahkan, sejauh ini tercatat ada sekitar 300 tenaga kesehatan di Kudus yang telah terpapar Covid-19.

Namun, berkat vaksinasi Covid-19 yang telah diberikan, para tenaga kesehatan itu masih dalam keadaan baik.

"Termasuk satu orang dokter spesialis yang usianya 70 tahun, yang juga terpapar. Alhamdulillah kondisinya juga baik," kata Budi.

50.000 dosis vaksin

Upaya untuk meredakan ekalasi situasi Covid-19 di Kudus dan Bangkalan juga dilakukan dengan mengirimkan suplai vaksin Covid-19.

Budi mengatakan, sebanyak 50.000 dosis vaksin telah dikirimkan ke Kudus. Suplai dalam jumlah sama rencananya juga akan dikirimkan ke Bangkalan.

Menurut Budi, suplai vaksin itu diharapkan bisa segera didistribusikan, sehingga menekan laju penularan Covid-19.

Baca juga: Menilik Ledakan Kasus Covid-19 di Kudus hingga Pemerintah Pusat Turun Tangan...

Imbauan untuk masyarakat

Berkaca dari situasi Covid-19 di Kudus dan Bangkalan, Budi mengimbau semua Kepala Daerah untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan secara disiplin di daerah masing-masing.

"Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, itu harus diperketat dan harus juga dijelaskan dengan baik," kata Budi.

Selain itu, Budi juga meminta agar testing Covid-19 dilakukan dengan disiplin, dan hasilnya dilaporkan secara lengkap.

"Tolong dilaporkan secara lengkap. Dengan demikian, kita bisa melakukan langkah antisipasi, kalau kita temui ada yang terkena," ujar Budi.

Baca juga: Aturan Sekolah Tatap Muka Dibuka Juli: Jumlah Murid, Jadwal, dan Durasi Pelajaran

Budi juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menolak tracing atau pelacakan kontak orang yang terpapar Covid-19.

"Kalau misalnya Anda terkena enggak usah khawatir, enggak usah takut. Tidak usah khawatir. Kami tanyakan (tracing) supaya bisa mengurangi laju penularan," kata Budi.

Kemudian, bagi masyarakat yang terbukti positif Covid-19, Budi mengimbau untuk tidak panik, melainkan harus disiplin menjalani isolasi mandiri.

"Karena bapak-ibu, penyakit ini 80 persen sembuh sendiri. Tapi membutuhkan tempat isolasi supaya tidak menularkan. Karena musuhnya adalah penularan," ujar Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com