Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/06/2021, 18:45 WIB

KOMPAS.com - Varian virus corona B.1.617.2 atau disebut juga varian Delta masuk dalam daftar variant of concern (VOC) atau daftar varian virus corona yang perlu diwaspadai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Disebutkan bahwa varian ini juga telah menyebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan ada 32 kasus infeksi virus corona varian B.1.617.2 di Indonesia.

"Iya, sudah menyebar di Indonesia, ada 32 kasus yang terdeteksi dari genom sekuensing," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/6/2021).

Baca juga: Alasan WHO Beri Nama Baru Varian Virus Corona Gunakan Alfabet Yunani

Menurut laporan, berikut daftar wilayah yang terdeteksi adanya kasus varian virus corona Delta: 

  • DKI Jakarta
  • Jawa Tengah
  • Kalimantan Tengah
  • Sumatera Selatan

Lebih menular

Dilansir dari NYMag, (4/6/2021), varian B.1.617.2 atau varian Delta telah menyebar di 62 negara. Beberapa peneliti menduga bahwa varian ini berkontribusi pada gelombang besar kasus virus corona di India.

Varian Delta memiliki beberapa mutasi yang tampaknya memberikan keunggulan dibandingkan strain lainnya.

Kemampuan yang penting untuk diperhatikan adalah mereka mampu bermutasi dan dapat membuat strain lebih mudah menular, yang juga akan menjadikannya varian yang paling berbahaya.

Baca juga: Menakar Peluang PDI-P Calonkan Puan pada Pilpres 2024...

Satu studi menunjukkan varian Delta mungkin hingga 50 persen lebih menular daripada varian B.1.1.7 (Inggris/Alpha).

Ahli epidemiologi di Imperial College London sekaligus salah satu penasihat utama pandemi pemerintah Inggris, Neil Ferguson, menyampaikan bahwa varian Delta 60 persen lebih mudah menular daripada Alpha, yang merupakan jenisnya sendiri.

Selain itu, ia menambahkan bahwa varian Delta lebih menular daripada jenis asli virus corona yang muncul di China pada akhir 2019.

Intinya adalah jika penelitian pendahuluan akurat, varian Delta akan segera menjadi strain Covid-19 paling dominan di dunia dan menyebabkan wabah cepat di negara-negara tanpa tingkat vaksinasi yang tinggi.

Menurut Public Health England, data awal menunjukkan bahwa Delta lebih cenderung menyebabkan rawat inap daripada Alpha.

Baca juga: Besok Puncak Hujan Meteor Arietid, Ini Waktu Terbaik Menyaksikannya

Pengaruh pada anak-anak

Salah satu kekhawatiran yang timbul dari strain Delta adalah kemampuan infeksinya yang disebut lebih mudah menyerang usia anak-anak.

PHE melaporkan adanya sedikit peningkatan kasus Covid-19 pada anak-anak yang sejalan dengan peningkatan infeksi strain Delta di tengah masyarakat.

Pejabat kesehatan di Skotlandia juga melaporkan temuan serupa. Setidaknya ada 10 anak dirawat di rumah sakit akibat Covid-19.

Mereka sedang menggelar penyelidikan apakah infeksi ini terkait dengan jenis strain baru tersebut.

Pengaruh terhadap vaksin

Penelitian terbaru oleh pemerintah Inggris telah menemukan bahwa vaksinasi penuh masih efektif melawan strain Delta.

Penelitian menemukan bahwa dua dosis vaksin Covid-19 memberikan perlindungan 81 persen terhadap varian Delta (dibandingkan dengan 87 persen perlindungan terhadap varian B.1.1.7).

Satu dosis hanya memberikan perlindungan 33 persen terhadap infeksi simtomatik (dibandingkan dengan perlindungan 51 persen terhadap B.1.1.7).

Oleh karena itu, penting untuk vaksinasi penuh agar kekebalan tubuh bekerja melawan strain Delta.

Baca juga: 4 Hujan Meteor di Bulan Juni, Terdekat Besok, Simak Waktu Puncaknya!

Cara pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah varian baru berevolusi adalah dengan memberikan lebih sedikit peluang bagi virus corona untuk berevolusi.

Bisa dilakukan dengan mencegah dan menahan wabah dengan tindakan pencegahan yang efektif seperti masker wajah dan ventilasi yang baik.

Selain itu, langkah utama untuk mencegah tertular virus varian B.1.617.2 atau varian delta yakni dengan memvaksinasi orang sebelum mereka dapat terpapar infeksi sejak awal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Link Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2023 Kemenag dan Muhammadiyah di Seluruh Daerah Indonesia

Link Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2023 Kemenag dan Muhammadiyah di Seluruh Daerah Indonesia

Tren
Bisa Pulang Pukul 14.00, Ini Aturan Jam Kerja ASN selama Ramadhan 2023

Bisa Pulang Pukul 14.00, Ini Aturan Jam Kerja ASN selama Ramadhan 2023

Tren
45 Twibbon dan Ucapan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 2023

45 Twibbon dan Ucapan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 2023

Tren
Daftar Lengkap 124 Titik Pantau Hilal Awal Puasa: Terbanyak di Jatim, Sumbar, dan Jateng

Daftar Lengkap 124 Titik Pantau Hilal Awal Puasa: Terbanyak di Jatim, Sumbar, dan Jateng

Tren
LINK Live Streaming dan Rangkaian Agenda Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1444 H pada Hari Ini

LINK Live Streaming dan Rangkaian Agenda Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1444 H pada Hari Ini

Tren
Saling Lempar Tanggung Jawab Bantuan Korban Gagal Ginjal Akut...

Saling Lempar Tanggung Jawab Bantuan Korban Gagal Ginjal Akut...

Tren
Bolehkah Tes Antigen dan PCR Saat Puasa Ramadhan?

Bolehkah Tes Antigen dan PCR Saat Puasa Ramadhan?

Tren
LINK Live Streaming Sidang Isbat 2023, Twibbon Ramadhan, dan Kapan Shalat Tarawih?

LINK Live Streaming Sidang Isbat 2023, Twibbon Ramadhan, dan Kapan Shalat Tarawih?

Tren
Benarkah Thrifting Baju Impor Bekas Ganggu Industri Tekstil Lokal? Ini Kata Desainer dan Pengamat Mode

Benarkah Thrifting Baju Impor Bekas Ganggu Industri Tekstil Lokal? Ini Kata Desainer dan Pengamat Mode

Tren
Mengenal 10 Dewa dan Dewi Mesir Kuno yang Paling Populer

Mengenal 10 Dewa dan Dewi Mesir Kuno yang Paling Populer

Tren
4 Fakta Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman, Apa Saja?

4 Fakta Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman, Apa Saja?

Tren
Kemenag Ungkap Posisi Hilal Secara Hisab Sudah Penuhi Kriteria, Sudah Masuk 1 Ramadhan 1444 H?

Kemenag Ungkap Posisi Hilal Secara Hisab Sudah Penuhi Kriteria, Sudah Masuk 1 Ramadhan 1444 H?

Tren
Analisis Gempa M 4,4 di Sukabumi, Terjadi akibat Sesar Dasar Laut Lempeng Eurasia

Analisis Gempa M 4,4 di Sukabumi, Terjadi akibat Sesar Dasar Laut Lempeng Eurasia

Tren
Pendaftaran Universitas Pertamina Tanpa Tes, Simak Syarat dan Caranya

Pendaftaran Universitas Pertamina Tanpa Tes, Simak Syarat dan Caranya

Tren
Gempa M 4,4 Guncang Sukabumi, Ini Wilayah yang Merasakan

Gempa M 4,4 Guncang Sukabumi, Ini Wilayah yang Merasakan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+