Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pasukan Khusus Dunia: Green Berets atau Baret Hijau dari AS

Kompas.com - 05/06/2021, 17:00 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu negara dengan kemampuan militer paling kuat di dunia. Selain satuan unit militer angkatan darat, laut, dan udara, militer AS juga memiliki unit pasukan khusus yang amat disegani di dunia, yakni Green Berets atau Baret Hijau.

Green Berets memiliki nama resmi The United States Army Special Forces. Nama Green Berets berasal dari warna baret topi yang digunakan. Hingga kini pasukan khusus Amerika ini sudah membawahi berbagai macam tugas penting, seperti perang, kontra-pemberontakan dan kontra-terorisme.

Dalam sejarahnya, pasukan khusus yang satu ini dikenal mempunyai kedekatan dengan Mantan Presiden AS John F. Kennedy atau JFK, bagaimana kisahnya? Berikut ulasannya.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Sayeret Matkal Israel

Sejarah Terbentuknya

Secara resmi Green Berets terbentuk pada 9 April 1987. Namun jauh sebelum itu, cikal bakal dari Green Berets sudah mulai terbentuk era 1940-an. Kala itu, berpusat di markas Fort Bragg, California Utara, pasukan ini sudah dirintis ketika masa perang oleh Angkatan Darat AS.

Dari perang tersebut kemudian muncul kelompok yang dinamakan A-Team. Kelompok ini berisi 12 orang dengan kemampuan dan reputasi terbaik.

Kendati hanya berisikan 12 orang, A-Team secara bertahap kemudian bisa membangun pasukan baru dengan cara melatih, memimpin, dan mempersenjatai. Konon dari pelatihan ini ribuan pasukan dadakan bisa dibentuk dalam waktu singkat.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: SAS Inggris

Dari A-Team inilah yang kemudian berkembang menjadi cikal bakal Green Berets. Misi awalnya yakni melatih penduduk setempat untuk melawan penguasa dan meningkatkan mutu pasukan pemerintah setempat untuk menghadapi gerilyawan pemberontak.

Tidak hanya itu, Green Berets juga menjalankan strike mission, yakni langsung menyerang ke titik-titik pertahanan musuh.

Misi-misi Penting Green Berets

Sesuai fungsinya, Green Berets memang banyak diterjunkan di wilayah-wilayah konflik dan berbahaya di banyak wilayah di seluruh dunia. Unit ini bisa dipecah menjadi banyak kelompok yang masing-masing membawa misi penting. Setidaknya tercatat ada 20 grup khusus yang beberapa di antaranya sudah aktif.

Seperti di wilayah Semenanjung Arab, Afghanistan, Irak, Eropa, hingga Amerika Latin. Misi-misi yang pernah diemban pasukan khusus ini antara lain menjadi anggota operasi gabungan pada konflik Afghanistan, Lebanon, dan Irak.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Marcos India

 

Selain bertujuan membantu negara lain meredakan pemberontakan, juga mencegah aksi terorisme yang memang membahayakan kedaulatan negara.

Hubungan dengan JFK

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ada nama JFK dalam sejarah panjang Green Berets. Untuk diketahui, Pasukan Khusus Angkatan Darat AS sudah memakai baret hijau secara tidak resmi pada tahun 1954. Hal itu dilakukan untuk membedakannya dengan pasukan lain.

Presiden ke-35 Amerika Serikat, John F Kennedy berpidato di hadapan Kongres pada Mei 1961 saat mengajukan rencana misi pendaratan ke Bulan.Wikipedia Presiden ke-35 Amerika Serikat, John F Kennedy berpidato di hadapan Kongres pada Mei 1961 saat mengajukan rencana misi pendaratan ke Bulan.

Fakta uniknya, penutup kepala ini juga sempat dipakai pada parade pensiun di Fort Bragg, 12 Juni 1955. Tapi saat itu malah dikira penonton sebagai pasukan delegasi asing dari NATO.

Akhirnya pada 1956, Komandan Pos di Fort Bragg saat itu, Jenderal Paul D. Adams, melarang penggunaan hiasan kepala khas ini.

Baca juga: [Cerita Dunia] 57 Tahun Silam Tewasnya John F. Kennedy di Tangan Mantan Marinir AS yang Belum Diadili

Namun di tahun 1961, baret hijau ditetapkan sebagai hiasan kepala eksklusif pasukan ini setelah ada izin dari Presiden AS saat itu, yakni John F. Kennedy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com