Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging menduga, kilatan cahaya itu berasal dari benda antariksa yang jatuh.
Dia menyebutkan, dari foto CCTV, kilatan cahaya itu terlihat mirip dengan fenomena yang beberapa waktu lalu terjadi di Gunung Merapi.
"Kelihatannya, seperti yang di Merapi ya, tapi warna kuning mengindikasikan unsur dominan adalah besi," kata Sungging saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/6/2021).
Baca juga: Hari Ini Matahari Tepat di Atas Kabah, Berikut Cara Tentukan Arah Kiblat
Kendati demikian, Sungging menepis dugaan bahwa kilatan cahaya di Gunung Raung terkait dengan fenomena hujan meteor.
"Tidak ada kaitannya," katanya lagi.
Sungging mengatakan, dugaan sementara adalah ada benda antariksa yang jatuh dan mengandung unsur besi, ditandai dengan pancaran cahaya berwarna kuning.
Baca juga: 5 Juni, Asteroid 2021 KF2 Berukuran hingga 160 Meter Melintas Dekat Bumi, Berbahayakah?
Diberitakan Kompas.com, 28 Mei 2021, Sungging menyebutkan bahwa benda antariksa yang jatuh ke Bumi akan memancarkan warna cahaya yang berbeda-beda.
Perbedaan warna cahaya itu disebabkan oleh unsur penyusun benda antariksa yang terbakar di atmosfer.