Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Kenapa Kita Tetap Perlu Berlibur meski Pandemi Belum Berakhir?

Kompas.com - 01/06/2021, 10:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hai apa kabarmu? Semoga kabarmu baik karena karunia kesehatan yang terjaga. Tidak hanya fisik atau raga saja, tetapi semoga juga sehat pikiran dan jiwa kita.

Dua minggu kita tidak jumpa dan banyak sekali peristiwa terjadi di tengah bulan Mei yang banyak tanggal merahnya.

Diawali dengan Hari Buruh Sedunia 1 Mei, kita mendapati tanggal merah dan libur karena perayaan keagamaan. Tanggal 13 Mei adalah Kenaikan Isa Almasih. Bersamaan dengan itu adalah Hari Raya Idul Fitri 1442 H yang diberi dua hari libur, 13-14 Mei.

Mengembirakan libur bersamaan dua hari raya keagamaan itu. Tidak pernah dalam sejarah, Kenaikan Isa Almasih diberi ucapan sedemikan meriah. Ini tidak akan terjadi jika tidak bersamaan dengan Idul Fitri.

Karena itu, terima kasih untuk Idul Fitri. Ini adalah kebetulan yang menggembirakan untuk kebersamaan kita sebagai orang beriman. Kejadian ini baru akan terulang lagi tahun 2248 atau 1676 H.

Tidak cukup dua hari raya keagamaan, Mei ditutup dengan Hari Raya Waisak 2565 dan kita libur lagi. Bersamaan dengan hari itu, terjadi fenomena alam yang menggetarkan yaitu gerhana bulan total atau super blood moon.

Mei 2021 adalah bulan yang menyenangkan karena banyak hari libur, khususnya karena perayaan hari keagamaan. Untuk itu, terima kasih agama-agama karena memberi kita banyak hari libur.

Meskipun banyak hari libur, perasaan kita tidak sepenuhnya gembira. Banyak hari libur di masa pandemi membuat perasaan kita campur aduk karena potensi meluasnya penyebaran Covid-19.

Perasaan campur aduk itu sudah dinyatakan jauh-jauh hari oleh pemerintah dengan melarang dan membatasi perjalanan untuk mudik.

Langkah yang baik untuk menjaga kesehatan kita semua. Kebijakan dengan mencegah pergerakan orang dalam jumlah banyak di waktu bersamaan ini perlu didukung meskipun membuat libur kita jadi campur aduk rasanya.

Umat Muslim melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021). Pelaksanaan shalat Idul Fitri 1442 hijriah dilakukan dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dengan menampung 7.000 jemaah atau 50 persen dari total kapasitas di area lapangan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Umat Muslim melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021). Pelaksanaan shalat Idul Fitri 1442 hijriah dilakukan dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dengan menampung 7.000 jemaah atau 50 persen dari total kapasitas di area lapangan.
Lebaran tetapi tidak boleh mudik. Hal yang aneh karena melawan tradisi atau kebiasaan kita bertahun-tahun. Tapi, inilah konsekuensi pandemi yang telah mengubah banyak tradisi dan kebiasaan kita.

Pandemi membuat banyak hal baik yang kita jalani tidak sama lagi. Belajar, sekolah, bekerja, beribadah dan segala macam kegiatan kita bersosialisasi yang umumnya kita optimalkan saat hari libur tidak sama lagi.

Di tengah semua larangan, pembatasan dan campur aduknya suasana hari saat hari libur, ke mana kamu saat banyak hari libur kemarin?

Setelah pelarangan dan pembatasan mudik dilonggarkan, saya cuti untuk perjalanan ke Klaten dan Yogyakarta bersama anak sulung saya yang sudah libur sekolahnya. Kami berdua melakukan perjalanan darat selama empat hari, 22-25 Mei.

Secara bergantian, saya biasa mengajak anak-anak saya melakukan perjalanan hanya dengan saya, tanpa saudaranya, tanpa ibunya. Perjalanan panjang dan hanya berdua membuat intensitas kebersamaan terbangun. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

Tren
5 Cara Cek Penerima PIP 2024, Klik Link pip.kemdikbud.go.id

5 Cara Cek Penerima PIP 2024, Klik Link pip.kemdikbud.go.id

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com