Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Lahir Pancasila 1 Juni dan Perjalanannya Ditetapkan Jadi Hari Libur Nasional

Kompas.com - 31/05/2021, 15:05 WIB

KOMPAS.com - Pancasila. Istilah yang merujuk pada lima pilar yang menjadi dasar berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia itu pertama kali dikemukakan pada 1 Juni 1945.

Nama Pancasila dikemukakan oleh Soekarno ketika berpidato dalam rangkaian sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Ketika berpidato dalam sidang BPUPKI 1 Juni 1945, Bung Karno mengemukakan lima konsep untuk dijadikan sebagai dasar negara Indonesia.

Lima konsep itu antara lain: kebangsaan, internasionalisme, permusyawarakatan, kesejahteraan, dan ketuhanan.

Baca juga: Merenungkan Nilai-nilai Pancasila dalam Pandemi Corona

Setelah menjelaskan lima dasar negara tersebut, Bung Karno kemudian membicarakan nama yang tepat tentang dasar negara.

Atas petunjuk seorang ahli bahasa, Bung Karno kemudian menyatakan, lima dasar negara tersebut dirangkum dengan nama Panca Sila.

Sila memiliki arti dasar. Sehingga, di atas lima dasar itu Indonesia berdiri sebagai negara yang kekal abadi.

Dulu tidak diperingati

Hari Lahir Pancasila kini diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Juni. Tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016.

Akan tetapi, peringatan hari bersejarah itu dulunya tidak diperingati secara luas seperti sekarang, akibat gonjang-ganjing politik pada tahun 1965-1966.

Peristiwa itu menandai akhir masa kepemimpinan Bung Karno, sekaligus menjadi momentum kelahiran rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.

Pada saat itu, pemerintah Orde Baru mencoba menekan citra Bung Karno sebagai salah satu founding father, yang masih kuat.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan tidak mengaitkan Pancasila, termasuk hari kelahirannya, dengan Bung Karno. 

Harian Kompas, 10 Mei 1987, menuliskan, peringatan Hari Lahir Pancasila tidak rutin diperingati setiap tahun pada era Orde Baru.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hari Lahir Pancasila

Pemerintah Orde Baru justru lebih memberikan perhatian pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober, sebagai pengingat peristiwa Gerakan 30 September.

Hari Lahir Pancasila belum menjadi sebuah hari nasional. Bahkan, hari itu diperingati bukan sebagai Hari Lahir Pancasila, melainkan peringatan pidato Bung Karno 1 Juni 1945.

Diusulkan sebagai Hari Nasional

Pada masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tanggal 1 Juni diusulkan untuk kembali dijadikan sebagai hari nasional sekaligus diperingati setiap tahun.

Usulan itu disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri, yang merupakan Presiden ke-5 Indonesia dan juga putri Bung Karno.

Ketika menjadi pembicara pada acara seminar dan bedah buku di Jakarta pada akhir Oktober 2015, Megawati kembali menyampaikan harapannya yang tak kunjung terlaksana, yakni agar 1 Juni dapat diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

"Saya nagih SBY pada tanggal 1 Juni jadikan hari libur nasional. Sampai hari ini pun boro-boro," kata Mega di JCC, Jakarta, 27 Oktober 2015.

Menurut Mega, sebelumnya SBY pernah berjanji akan memenuhi usulannya itu.

Namun, hingga akhir masa kepemimpinannya, SBY belum mewujudkan permintaan tersebut.

Mulai diperingati 

Usulan untuk kembali memeringati 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila sekaligus hari nasional yang diperingati setiap tahun baru terwujud pada masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Diberitakan Kompas.com, 1 Juni 2016, Jokowi mengumumkan bahwa 1 Juni diputuskan sebagai Hari Lahir Pancasila.

Tidak hanya itu, melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, mulai 2017, tanggal 1 Juni juga ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan hari libur nasional disampaikan Jokowi dalam Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/6/2016).

"Maka, dengan mengucap syukur kepada Allah dan bismillah, dengan keputusan presiden, tanggal 1 Juni ditetapkan untuk diliburkan dan diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila," kata Jokowi disambut tepuk tangan para hadirin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+