Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin AstraZeneca Disarankan Tidak untuk Orang di Bawah 30 Tahun, Ini Alasannya

Kompas.com - 23/05/2021, 14:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penggunaan vaksin corona AstraZeneca dengan nomor batch CTMAV547 dihentikan sementara.

Penghentian dilakukan sebab batch tersebut tengah diselidiki mengenai adanya dugaan efek samping setelah penyuntikan.

"Investigasi yang dilakukan adalah pengujian toksisitas dan abnormal serta sterilisasi dari vaksin tersebut," ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dikutip dari Kompas.com, Jumat (21/5/2021).

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 Dihentikan Sementara, Ini Efek Sampingnya

Namun Wiku mengatakan, vaksin AstraZeneca selain batch (kumpulan produksi) CTMAV547 akan tetap diberikan kepada masyarakat.

Pemberian ini khususnya diperuntukkan bagi individu yang baru satu kali menerima dosis vaksin.

"Vaksin AstraZeneca non batch CTMAV547 akan tetap diberikan kepada masyarakat. Khususnya bagi individu yang baru menerima suntikan dosis pertama. Hal ini demi mencapai kekebalan individu yang sempurna dengan dua dosis vaksin," kata Wiku.

Tidak disarankan untuk di bawah 30 tahun

Terkait efek vaksin AstraZeneca, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan, pihaknya tidak menyarankan vaksin tersebut diberikan kepada seseorang di bawah 30 tahun.

Hal itu dia ungkapkan melalui akun Twitternya, @ProfesorZubairi, 21 Mei 2021.

"Ada pertanyaan lagi kepada saya tentang AstraZeneca. Apakah boleh untuk orang di bawah 30 tahun? Saya jawab, tidak boleh. Kenapa? Karena beberapa kejadian di Inggris mengaitkannya dengan pembekuan darah. Ada 79 kasus dari 20 juta dosis vaksin, 19 di antaranya meninggal," tulis dia.

Pihaknya juga melanjutkan, mengenai risiko dan manfaat penggunaan vaksin AstraZeneca.

"Tidak ada pengobatan atau vaksin yang bebas dari risiko. Bagi saya, AstraZeneca memberi lebih banyak manfaat daripada risiko. Namun, untuk di bawah usia 30, vaksin lain mungkin pilihan yang lebih baik," tutur dia.

Baca juga: Update BPOM soal Vaksin AstraZeneca, Ini 5 Kondisi KIPI yang Diwaspadai

Zubairi juga menyarankan agar Indonesia dapat mengikuti rekomendasi dari Inggris tersebut.

Hal itu mengingat Inggris telah melakukan vaksinasi dengan AstraZeneca sebanyak lebih dari 22 juta penduduk.

"Saya menyarankan agar sementara belum ada bukti ilmiah di Indonesia, kita mengikuti rekomendasi inggris berdasarkan pengalaman menyuntik vaksin AZ di 22.6 juta penduduknya, yaitu jangan memberikan vaksin AZ pada orang sehat yang berumur kurang dari 30 tahun," kata Zubairi kepada Kompas.com, (21/5/2021).

 

Penggunaan AstraZeneca di Inggris

Pihaknya menyebutkan, Inggris telah mengeluarkan pedoman pemakaian vaksin AstraZeneca setelah 242 kejadian pembekuan di pembuluh darah vena dengan 49 meninggal.

Data dan pedoman tersebut dikeluarkan sampai dengan 28 April 2021.

"Vaksin AZ telah disuntikkan sebanyak 22,6 juta di penduduk Inggris sampai tanggal tersebut, angka kejadian clot 10.5 per 1 juta suntikan," jelas dia.

Dia juga menyarankan, orang dengan riwayat jumlah trombosit berkurang setelah pengobatan heparin jangan diberikan suntikan AstraZeneca.

Baca juga: Muncul Dugaan KIPI Vaksin AstraZeneca, Simak Rekomendasi Papdi

Di bawah 40 tahun

Sementara itu dikutip dari BBC (7/5/2021), Pemerintah Inggris menaikkan batas usia penggunaan vaksin AstraZeneca, yaitu tidak boleh diberikan untuk yang berusia di bawah 40 tahun.

Sebelumnya vaksin AstraZeneca tidak disarankan diberikan pada usia di bawah 30 tahun.

Kebijakan tersebut dikeluarkan mengingat risiko AstraZeneca dinilai sedikit lebih tinggi pada kelompok usia yang lebih muda.

Regulator keamanan obat-obatan Inggris mengatakan telah terjadi 242 kasus pembekuan dan 49 kematian, dengan 28,5 juta dosis vaksin telah diberikan.

Baca juga: Pemberian Vaksin AstraZeneca Selain Batch CTMAV547 Tetap Dilanjutkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com