Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Dugaan KIPI Vaksin AstraZeneca, Simak Rekomendasi Papdi

Kompas.com - 22/05/2021, 15:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Dalam rekomendasi selanjutnya, Papdi juga merekomendasikan pasien dengan riwayat thrombosis atau mereka yang secara rutin mendapatkan terapi antikoagulan atau antiplatelet masuk dalam kelompok special precaution.

Dalam lampiran rekomendasinya Papdi mencontohkan special precaution yakni:

  • Riwayat thrombosis yakni nyeri dan bengkak unilateral pada tungkai bawah yang berkaitan dengan thrombosis vena dalam (DVT), dan dicatat jika terdapat risiko thrombosis signifikan
  • Riwayat stroke atau adanya riwayat keguguran berulang yang terkait antiphospholipid syndrome (APS).

Adapun sehubungan dengan adanya masalah thrombosis pada pemberian vaksin AstraZeneca maka:

  • Pemantauan efek samping untuk kemungkinan terjadinya thrombosis perlu ditingkatkan dengan memperhatikan adanya laporan gejala thrombosis seperti sakit kepala hebat, sesak napas, mata kabur, kaki bengkak unilateral dan sebagainya pada hari ke-4 sampai dengan hari ke-20 sesudah vaksinasi.
  • Bila terdapat gejala demikian diharapkan untuk bisa memeriksakan diri.

Adapun calon penerima vaksin AstraZeneca yang dinilai memiliki kecenderungan thrombosis oleh dokter yang merawat, maka hendaknya diberikan surat kelayakan atau tidak layak untuk divaksinasi AstraZeneca.

Baca juga: Update BPOM soal Vaksin AstraZeneca, Ini 5 Kondisi KIPI yang Diwaspadai

Pembaruan BPOM

Sebagai bentuk kehati-hatian BPOM juga mengingatkan agar penerima vaksin Covid-19 AstraZeneca menghubungi dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat atau tempat vaksinasi jika mengalami gejala:

  • Sesak nafas; dan/atau
  • Nyeri dada; dan/atau
  • Kaki membengkak; dan/atau
  • Nyeri perut yang dirasakan terus-menerus; dan/atau
  • Gejala neurologis seperti nyeri kepala berat, penglihatan kabur, atau mengalami skin bruising (petechia) yang meluas di sekitar tempat penyuntikan beberapa hari setelah mendapatkan vaksinasi.

Lebih lanjut BPOM juga menyampaikan sebagaimana keputusan WHO GACVS dan EMA pada tanggal 7 April 2021 disampaikan bahwa manfaat vaksin Covid-19 AstraZeneca saat ini lebih besar disbanding resikonya.

BPOM juga menyampaikan sesuai dengan kajian yang dirilis oleh EMA tanggal 7 April 2021, kejadian pembekuan darah setelah vaksin Covid-19 AstraZeneca termasuk kategori very rare atau sangat jarang yakni kurang dari 1 kasus per 10.000 kasus.

Hal ini karena dilaporkan terjadi 222 kasus pada pemberian 34 juta dosis vaksin.

 Baca juga: Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 Dihentikan Sementara, Ini Efek Sampingnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com