KOMPAS.com - Hati-hati dengan penggunaan tusuk gigi. Pemakaian yang tak mempertimbangkan struktur gigi, justru bisa menyebabkan masalah pada gigi dan gusi.
Tusuk gigi sendiri terbuat dari berbagai macam bahan. Ada yang terbuat dari kayu, plastik bahkan ada pula yang terbuat dari logam.
Dalam penggunaannya, tusuk gigi dipakai untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang terselip di antara gigi.
Namun sayang, dalam mencongkel sisa makanan ini, beberapa orang tak mengukur ketahanan lapisan gusi dan gigi.
Sehingga ketika tusuk gigi dimasukkan dengan tenaga cukup besar, tusuk gigi bisa merusak lapisan gusi dan menyebabkan peradangan.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Gigi Berlubang Tanpa Obat
"Karena tidak mengetahui penggunaan tusuk gigi yang benar, pengguna malah semakin memasukkan sisa makanan ke sela gigi, yaitu ke kantong gusi, atau daerah gusi yang berbentuk segitiga, gingival attachment," ujar Grace kepada Kompas.com baru-baru ini.
Hal ini bisa melahirkan berbagai gangguan nyeri dan ngilu pada gigi dan gusi. Ngilu dan nyeri yang ada hampir sama dengan gangguan yang disebabkan oleh peradangan akibat gigi berlubang.
"Seringnya, jika ada pasien datang mengeluhkan ngilu gigi namun kondisi gigi utuh tanpa lubang, maka yang terjadi adalah adanya peradangan pada kantong gusi karena ada sisa makanan yang terjebak di sana," ujar staf pengajar Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang ini.
Baca juga: Terlalu Sering Minum Kopi Membahayakan Kesehatan Gigi
Agar tusuk gigi tak mencederai gigi dan gusi, cermatlah dalam memilih dan menggunakan tusuk gigi.
1. Memilih bahan tusuk gigi
Pilihlah tusuk gigi yang terbuat dari bahan yang baik, yang tipis, berujung runcing juga ramping.
Jangan menggunakan tusuk gigi yang terlalu lebal seperti potongan lidi.
2. Jaga kebersihan tusuk gigi
Gunakan tusuk gigi bersih yang masih berada dalam kemasan tertutup atau tersegel. Jangan gunakan tusuk gigi tanpa kemasan tertutup. Karena bisa jadi, tusuk gigi sudah tercemar bakteri.