KOMPAS.com - Grafik kasus virus corona secara global masih terus mengalami peningkatan.
Hingga Senin (17/5/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 163.694.333 kasus.
Dari jumlah itu, sebanyak 3.392.634 orang meninggal dunia, dan 142.144.554 orang dinyatakan pulih.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:
Program vaksinasi Covid-19 di berbagai negara telah dimulai, dengan masing-masing negara mencatatkan persentase cakupan vaksinasi yang berbeda-beda.
Israel menjadi negara terdepan dalam hal vaksinasi, dengan capaian 58,9 persen populasi telah menerima dua kali suntikan vaksin.
Disusul oleh Cile 39,2 persen, Bahrain 36,8 persen, Amerika Serikat 36,4 persen, kemudian Inggris 29 persen.
Berikut capaian vaksinasi tiap-tiap negara, berdasarkan data yang dihimpun Our World in Data hingga 15 Mei 2021:
Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara:
Singapura
Semua sekolah dasar dan menengah, serta perguruan tinggi junior dan Millenia Institute, akan beralih ke pembelajaran dari rumah mulai 19 Mei sampai 28 Mei 2021.
Aturan belajar dari rumah itu juga berlaku untuk siswa dari sekolah pendidikan khusus.
Menteri Pendidikan Singapuran Chan Chun Sing, Minggu (16/5/2021), mengatakan, pihak berwenang memahami bahwa peralihan ke pembelajaran berbasis rumah dapat menyebabkan kecemasan pada orangtua.
"Tapi kami ingin meyakinkan semua orangtua dan siswa, bahwa MOE (Kementerian Pendidikan) akan terus memberikan dukungan penuh kepada sekolah, serta para guru dan orang tua yang membutuhkan bantuan untuk melakukan penyesuaian ini," kata Chun Sing.
Pemberlakuan belajar dari rumah diterapkan setelah beberapa siswa SD dinyatakan positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Sebagian besar infeksi terkait dengan pusat pendidikan.
Baca juga: Klaster Aktif Covid-19 dan Alasan Singapura Kembali Berlakukan Lockdown...
Pelonggaran tersebut merupakan yang pertama dalam beberapa bulan terakhir.
Larangan liburan ke luar negeri juga dicabut, dengan perjalanan sekarang dimungkinkan ke beberapa negara dengan tingkat infeksi rendah.
Kendati demikian, pelonggaran sejumlah pembatasan di Inggris itu masih dibayangi dengan ancaman penyebaran varian virus corona B.1.617.2, yang pertama kali terdeteksi di India.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta penduduk Inggris untuk tetap waspada meski pemerintah telah melonggarkan sejumlah pembatasan.
"Kami mengawasi dengan ketat penyebaran varian virus yang pertama kali terdeteksi di India, dan akan mengambil langkah cepat ketika tingkat infeksi meningkat," kata Johnson.
"Saya mengimbau semua orang untuk tetap waspada dan bertanggungjawab ketika menikmati pelonggaran ini, demi menghindari penularan virus," lanjut dia.
Kasus-kasus Covid-19 yang terkait dengan varian baru dilaporkan mengalami peningkatan di Inggris.
Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan, varian B.1.617.2 lebih mudah ditularkan, dan kemungkinan akan menjadi varian dominan di Inggris.
Pada Jumat (14/5/2021), Kementerian Kesehatan Nepal mengonfirmasi lebih dari 8.000 kasus Covid-19 dalam sehari.
Lukas Furtenbach, pendiri dan pemilik Furtenbach Adventures, mengatakan, pembatalan pendakian dilakukan karena alasan keselamatan.
"Kami membatalkan pendakian hari ini karena alasan keselamatan yang disebabkan oleh situasi Covid-19. Kami tidak ingin memberangkatkan pendaki atau sherpa, karena mereka bisa jatuh sakit di ketinggian sana dan meninggal," kata Furtenbach dalam keterangan resmi kepada CNN.
Furtenbach mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, jumlah orang yang terinfeksi virus corona di base camp Everest meningkat secara masif.
Pendaki lain, Pawel Michalski, mengatakan, situasi Covid-19 di Nepal sangat mengkhawatirkan dan memengaruhi pendakian.
"Bisa saja mereka menutup base camp karena situasi tersebut," kata Michalski.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.