Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global: India Hadapi Masalah Limbah Medis | Taiwan Naikkan Kewaspadaan ke Level 3

Kompas.com - 16/05/2021, 08:22 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Dunia masih berjuang melawan virus corona yang telah merenggut banyak korban.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah memperingatkan bahwa tahun kedua pandemi bisa lebih buruk daripada yang pertama.

Hal ini setelah terdapat lonjakan kasus Covid-19 dan angka kematian seperti yang terjadi di India yang mendekati angka 4.000.

 

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, tahun kedua pandemi ditetapkan menjadi tahun yang lebih mematikan daripada tahun pertama, dengan India menjadi perhatian besar.

 

Dari India yang kini menghadapi limbah medis yang menggunung, hingga Taiwan yang meningkatkan kewaspadaan ke level 3.

Berikut ini adalah situasi virus corona global di berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia.

Baca juga: Klaster Aktif Covid-19 dan Alasan Singapura Kembali Berlakukan Lockdown...

1. India

Negara yang kini menjadi episentrum penyebaran Covid-19 dunia ini menghadapi persoalan baru terkait gelombang kedua infeksi virus corona yang menyerangnya.

Masalah itu terkait dengan limbah medis yang seolah menjadi paket tak terpisahkan dari tingginya kasus dan penanganan medis yang diberikan.

Mengutip The Hindu (15/5/2021), rata-rata jumlah sampah medis harian di bulan April 2021 adalah sebanyak 139 ton.

Jumlah ini meningkat tajam dari jumlah harian di bulan sebelumnya yang hanya 75 ton.

Sementara pada Mei ini, Central pollution Control Board mengestimasi, jumlah limbah medis harian mencapai 203 ton.

Meski begitu, limbah-limbah ini dipilah dengan tepat.

Tak seperti tahun lalu di mana rumah sakit dan bangsal isolasi masih mencampurkan antara limbah makanan dengan limbah Covid-19.

Baca juga: Saat Puluhan Jenazah Diduga Pasien Covid-19 Dibuang di Sungai Gangga...

2. Taiwan

Taiwan meningkatkan level kewaspadaan terhadap virus corona ke level 3 akibat adanya lonjakan kasus Covid-19.

Peningkatan tingkat kewaspadaan ke level 3 ini hanya diberlakukan untuk ibu kota Taipei dan New Taipei.

Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) mengumumkan hal tersebut pada Hari Sabtu (15/5/2021) setelah adanya kasus infeksi yang melonjak di kota-kota.

“Hanya dengan melakukan ini infeksi bisa ditangani dan dikendalikan,” kata Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung dikutip dari DW.

Peringatan itu muncul usai Jumat (14/5/2021) pihak berwenang mengeluarkan peringatan kenaikan ke level 3 hingga 28 Mei 2021 setelah adanya 180 kasus domestik baru pada Jumat.

Adanya peringatan baru ini, warga harus memakai masker setiap kali mereka meninggalkan rumah.

Pertemuan di luar ruangan juga dibatasi menjadi hanya 10 orang, dan lebih dari lima orang tidak diperbolehkan berkumpul dalam ruangan.

Baca juga: Warga India Mandi Kotoran dan Kencing Sapi untuk Obati Covid-19

 

3. Amerika Serikat

Negara dengan jumlah kasus infeksi Covid-19 terbanyak di dunia ini telah berhasil melakukan vaksinasi lebih dari 100 juta warganya hingga saat ini.

Pemerintah pun telah mengumumkan ketentuan terbaru, bahwa masyarakat yang sudah menerima vaksin secara lengkap, tak lagi perlu mengenakan masker di berbagai tempat.

Hal ini bukan berasal dari kebijakan politik atau berasal dari Gedung Putih, melainkan berdasarkan data sains yang dimiliki oleh para ahli dan CDC AS.

Mengutip New York Times, (15/5/2021), studi yang dilakukan menunjukkan vaksin dari Pfizer dan Moderna memiliki efektivitas hingga 94 persen mencegah terjadinya gejala kesakitan pada mereka yang telah mendapatkannya secara penuh.

Sementara bagi mereka yang baru mendapatkan sebagian dosis saja, efektivitasnya ada di angka 82 persen.

Jadi, CDC menyampaikan tidak ada masalah melepas masker bagi mereka yang telah divaksinasi secara penuh. Memang vaksinasi tidak menghilangkan 100 persen risiko terpapar, tetapi risiko yang tersisa sangat kecil.

Baca juga: Update Corona 15 Mei: 5 Negara Kasus Tertinggi | Situasi Covid-19 di India

4. Turki

Kementerian Pendidikan Nasional Turki merencanakan akan melakukan vaksinasi hampir 500.000 guru dan staf sekolah di negaranya.

Melansir Anadolu Agency (15/5/2021), sebanyak 499.000 guru dan staf sekolah di jenjang PAUD, sekolah dasar, dan sekolah-sekolah di desa.

Jumlah ini cukup signifikan, setidaknya merupakan 40 persen dari total guru dan staf sekolah yang ada di Turki.

Hingga saat ini, negara yang ada di perbatasan Asia-Eropa ini telah menyuntikkan 25,6 juta dosis vaksin kepada warganya.

Lebih dari 14,8 juta warga telah mendapat vaksinasi secara lengkap.

Saat ini infeksi harian di negara itu terus menurun di tengah lockdown nasional yang tengah berlangsung dan akan berakhir pada Senin (17/5/2021).

Baca juga: Update Corona Global: Covid-19 India Menyebar ke Pelosok | Jepang Perpanjang Masa Darurat

5. Indonesia

Pasca-lebaran, warga di sejumlah wilayah di Jakarta memasang spanduk berisi pernyataan penolakan bagi mereka yang kembali dari perjalanan mudik namun tidak membawa bukti hasil tes negatif Covid-19.

Diberitakan Kompas.com, (15/5/2021), penolakan semacam ini misalnya terjadi di wilayah Sawah Besar, Jakarta Pusat dan Jelambar, Jakarta Barat.

Mereka melakukan hal tersebut secara swadaya dengan memasang spanduk-spanduk di gang-gang atau jalan-jalan masuk wilayahnya.

Sebelumnya, Pemerintah telah melarang adanya mudik, tetapi pada kenyataannya banyak masyarakat yang tetap nekat melakukan perjalanan setahun sekali ini.

(Sumber: Kompas.com | Penulis: Luthfia Ayu Azanella, Nur Rohmi Aida | Editor: Rendika Ferri Kurniawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com