Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kesalahan dalam Dapur yang Bisa Menghambat Penyajian Menu Lebaran

Kompas.com - 09/05/2021, 15:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Para chef menempuh pendidikan khusus selama bertahun-tahun, salah satunya untuk mempelajari dan menghindari kesalahan-kesalahan dapur berikut ini.

Kebanyakan penjaga dapur melakukan kesalahan-kesalahan umum berikut ini. Meski tak berujung fatal, namun beberapa kesalahan ini bisa membuat pengolahan hidangan akan tersaji kurang sempurna.

Nah menjelang lebaran, kenali dulu beberapa kesalahan ini kemudian hindari agar pengolahan menu istimewa hari raya bisa berjalan lancar dan maksimal.

Baca juga: Resep Opor Ayam Kampung Tanpa Santan, Menu Lebaran Rendah Kalori

Dilansir dari laman Reader's Diggest, inilah kesalahan umum yang sering dilakukan di dalam dapur-dapur rumah.  

1. Memasukkan bahan makanan di waktu yang salah

Ilustrasi memasak dengan panci. PEXELS/KETUT SUBIYANTO Ilustrasi memasak dengan panci.
Buku resep diciptakan agar Anda bisa menyajikan hidangan persis dengan hidangan ala si pemilik resep.

Jadi rahasianya, ikuti instruksi langkah per langkah dengan benar. Urutan langkah yang ada jangan dibolak-balik. Karena bahan makanan memiliki tekstur dan sifat kimiawi sendiri-sendiri sehingga pengolahannya pun harus dengan cara berbeda-beda.

Ketika Anda mencampur bahan makanan tidak dalam urutan yang benar, biasanya akan ada efek dalam sajian yang timbul.

Seperti daun bawang dan seledri, yang harus dimasukkan di akhir pengolahan. Hal ini lantaran dua jenis sayuran ini gampang kehilangan rasa dan aroma ketika dipanaskan dalam waktu lama.

Baca juga: Cara Memasak Rendang Enak Ala Chef Hotel

2. Memakai food processor ketika seharusnya memakai mixer 

Menurut Robert Ramsey, instruktur chef dalam Institute of Culinary Education, New York, ada perbedaan fungsi dari food processor, blender dan mixer.

Blender digunakan untuk mencampurkan dan menghaluskan bahan makanan menjadi seperti bubur yang creamy, sedangkan mixer digunakan untuk mencampur segala aneka bahan adonan roti. Dan food processor, adalah gabungan keduanya.

Namun meski begitu, dalam mengaduk adonan, food processor tak punya keahlian setara mixer.    

3. Memasukkan makanan dan cairan panas ke blender

Ilustrasi blender berisi larutan.SHUTTERSTOCK/ S_Photo Ilustrasi blender berisi larutan.
Sangat berbahaya memasukkan makanan dan cairan panas ke dalam blender. Ketika blender ditutup dan mesin motor bergerak kencang, suhu panas makanan akan meningkatkan tekanan udara di dalam blender.

Efeknya, tutup blender akan terlepas dan isi di dalamnya akan tumpah kemana-mana.

Baca juga: Sejarah Blender, Lahir pada 1922 dan Disempurnakan oleh Seorang Musisi

4. Memotong daging sebelum sayuran

Memotong daging sebelum memotong sayuran bisa menyebabkan perpindahan bakteri yang berasal dari daging jika Anda menggunakan satu pisau dan satu talenan yang sama. 

Cara paling benar adalah memotong sayur dulu baru kemudian memotong daging-daging mentah. Dengan begitu tak akan ada perpindahan bakteri lewat pisau dan talenan. 

5. Menumpuk bahan makanan dalam satu wajan

Ilustrasi memasak dengan kompor induksi.SHUTTERSTOCK/New Africa Ilustrasi memasak dengan kompor induksi.
Ketika memasukkan bahan-bahan makanan ke wajan, lakukan hingga seluruh permukaan wajan tertutup makanan tapi jangan sampe berdesakan atau bertumpukan.

Ketika makanan bertumpuk, maka bumbu dan pematangan daging tak akan bisa merata. Beberapa akan terlalu matang bahkan gosong, dan beberapa lagi belum matang dengan maksimal. 

Baca juga: Cara Membersihkan Wajan Keramik dari Kerak, Gunakan Air Hangat

6. Menumis sayuran basah

Menumis sayuran basah tak akan menghasilkan tumisan yang kering dan crunchy. Sebaliknya, sayuran akan menjadi lembek karena terendam minyak juga air.

Plus, air yang bercampur minyak akan menimbulkan letupan-letupan kecil yang bisa mengenai tangan Anda.

Jadi selalu keringkan sayuran setelah dicuci. Jika perlu, gunakan tisu dapur untuk menyerap kandungan air pada sayuran.

7. Memasukkan makanan sebelum wajan mencapai suhu panas

Ilustrasi memasak sayuranshutterstock Ilustrasi memasak sayuran
Memanaskan wajan sebelum digunakan untuk memasak sangat penting. 

Jika Anda memasukkan daging dan sayur sebelum wajan mencapai suhu panas maka bahan makanan tersebut tak cepat matang.

Ketika sudah matang pun tak akan tersaji hidangan yang segar dan crunchy melainkan makanan yang lembek juga layu.

Baca juga: Punya Peralatan Memasak dari Kayu? Ini Cara Merawatnya

8. Mencuci daging

Robert Ramsey mengatakan tak ada manfaatnya mencuci daging mentah sebelum dimasak.

Mencuci daging justru akan membuat kandungan air dalam daging bertambah banyak. Sehingga ketika dimasak menjadi sajian tanpa kuah seperti rendang dan empal, daging akan lama matangnya karena cenderung basah dalam waktu lama. 

Bakteri dalam daging akan mati ketika proses pematangan makanan. Jadi tak perlu mencuci daging dengan tujuan untuk membunuh bakteri dan kuman.

9. Menumis bawang putih terlalu lama

Bawang putih mudah gosong. Jadi jangan pernah meninggalkan area kompor ketika Anda tengah menumis bawang putih.

10. Tak menimbang bahan makanan dengan benar

Ilustrasi adonan biang dengan teknik water roux atau tang zhoung.SHUTTERSTOCK/ Claudio Rampinini Ilustrasi adonan biang dengan teknik water roux atau tang zhoung.
Jangan main asumsi jika tengah menyiapkan bahan-bahan untuk kue kering dan cake basah. Timbang seluruh bahan dengan benar, agar Anda bisa membuat kudapan sesuai dengan resep.

Mengansumsikan lewat takaran sendok, biasanya akan meleset jauh dari takaran yang semestinya.

Baca juga: Sejarah Kue Kering, Resep-resep Unik yang Tercipta secara Tak Sengaja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com