Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan dan di Mana Roket China Akan Jatuh ke Bumi? Ini Prediksi Terbarunya

Kompas.com - 09/05/2021, 11:22 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Roket Long March 5B milik China yang diluncurkan pada 29 April 2021 di Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang, kembali memasuki atmosfer Bumi dan diprediksi akan jatuh pada akhir pekan ini.

Para ahli masih terus membuat perhitungan atau perkiraan di mana dan kapan persisnya puing-puing roket berukuran panjang 98 kaki (29,8 meter), lebar 16,5 kaki (5 meter), dan berat 21 metrik ton itu akan sampai di permukaan Bumi.

Keadaan roket yang masuk kembali ke atmosfer Bumi secara tidak terkendali membuat para ahli khawatir akan adanya dampak kerusakan atau kerugian yang ditimbulkan.

Baca juga: Roket China Jatuh Tanpa Kendali, Bisa Jatuh Besok di Wilayah Berpenghuni

Misalnya, jika puing-puing roket ini jatuh di kawasan pemukiman, atau wilayah yang terdapat kegiatan manusia.

Prediksi terbaru kapan dan di mana roket akan jatuh

Prediksi terbaru dari perusahaan riset yang didanai The Aerospace Corporation menyebutkan,  roket ini akan jatuh pada Minggu (9/5/2021) pukul 03.02 UTC ± 2 jam. Jika dikonversikan dalam WIB, maka sekitar pukul 10.02 WIB ± 2 jam.

Mengutip Time, Rabu (5/5/2021), puing-puing dari Long March 5B berpotensi tersebar di Samudera Atlantik atau Eropa atau Rusia atau Afrika atau di satu titik di tengah kota Manhattan.

Titik prediksi jatuh dari roket ini memang masih sangat luas karena bukan urusan sederhana untuk menebak dengan tepat di mana roket ini akan kembali masuk ke atmosfer Bumi.

Perlu perhitungan yang rinci dan waktu yang tepat. Jika melenceng sedikit saja, maka titik jatuh yang ditentukan bisa bergeser hingga puluhan ribu kilometer.

Meski demikian, yang pasti diketahui adalah roket China ini akan segera tiba di permukaan Bumi.

Kabar baiknya, 70 persen lebih wilayah Bumi merupakan perairan atau lautan sehingga potensi untuk roket jatuh di tempat yang tidak merugikan manusia masih cukup besar.

Astronom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, Jonathan McDowell, menjelaskan, sebagian besar bagian roket akan terbakar selama di perjalanan menuju Bumi, meski tidak menutup kemungkinan ada juga yang masih tersisa, misalnya karena ukurannya yang begitu besar.

Yang biasanya masih bertahan adalah komponen kecil yang terbuat dari logam karena dapat mentolerir panas yang ekstrem saat bergesekan dengan atmosfer.

Sebelumnya, roket tersebut sebelumnya telah berhasil menyelesaikan tugasnya membawa modul untuk stasiun masa depan China ke orbit Tianhe.

Namun, Jonathan McDowell menyebut China cukup ceroboh dalam mengoperasikan roket ini.

Biasanya, negara-negara peluncur roket akan membuang tahap roket pertama sebelum terbang terlalu tinggi atau cepat atau sebelum mencapai orbit.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Tren
Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Tren
Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Tren
Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Tren
Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Tren
Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Tren
Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Tren
Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Tren
Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Tren
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com