Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Sate Beracun di Bantul, Targetkan Polisi Malah Tewaskan 1 Anak Ojol

Kompas.com - 08/05/2021, 06:00 WIB
Farid Assifa

Editor

Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), Lipur Riyatiningtyas mengungkapkan, zat yang terkandung di sate beracun ojol itu biasanya dipakai untuk racun tikus. Zat itu berada di potasium sianida yang tidak bisa dibeli secara bebas.

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Sate Beracun Bantul, Aiptu Tomy Diperiksa Secara Lisan, Bantah Menikah Siri dengan Nani

Ia menyebutkan racun sianida itu menghambat sel menggunakan oksigen hingga menyebabkan sel dalam tubuh itu akan mati. Ada pun gejala yang disebabkan oleh racun sianida itu adalah mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, napas sesak dan tubuh lemas.

Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, zat sianida itu akan menyebabkan kerusakan tubuh fatal yang membuat korbannya meninggal.

"Korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yang akhirnya akan meninggal. Dosis letalnya 1,5 miligram per kilogram berat badan,” katanya.

Polisi tangkap tersangka sate beracun

Polisi kemudian memburu tersangka sate beracun hingga menangkap seorang perempuan berinsial NA (25) pada Jumat (3/4/2021). Pelaku adalah warga Majalengka yang saat itu tinggal di Bantul, Jogjakarta. Pengirim sate beracun tertangkap di Bantul tanpa perlawanan.

Baca juga: Sate Takjil yang Bunuh Anak Ojol Mengandung Potasium Sianida

"Diamankan NA (24), warga Majalengka, Jumat (30/4/2021)," kata Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya, Senin (3/5/2021).

Motif sate beracun

Polisi kemudian memeriksa tersangka NA untuk mengetahui motif sate beracun yang dikirim ke seseorang bernama Tomy namun malah menewaskan anak ojek online. Tersangka NA mengaku awalnya mengirim sate beracun itu untuk Tomy dengan motif sakit hati.

Calon penerima sate takjil tersebut adalah seorang polisi berpangkat Aiptu yang bertugas di Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Yogyakarta. Hal itu dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja.

Baca juga: Perempuan Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Anak Driver Ojol Ditangkap, Ini Motifnya

Menurut Timbul, Aiptu Tomy adalah seorang penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta.

"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," jelas Timbul. (Penulis: Markus Yowono, Wijaya Kusumah | Editor: Khairina, Dony Aprian, Muhammad Tengku Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com