Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Hujan Lokal Antar-RT, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 07/05/2021, 09:29 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan satu wilayah dilanda hujan yang tidak merata viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Facebook Kota Solo, Rabu (5/5/2021).

"Tau ngalami ngene iki pora lur? Ngarepan kono udan deres, kene kering kerontang," tulis akun Kota Solo dalam unggahannya.

Baca juga: Video Viral Semangka Digoreng, Begini Kata Ahli Gizi

Dalam video yang telah dilihat lebih dari 16.000 kali itu, tampak jelas air hujan turun dengan tidak merata.

Air hujan terlihat membasahi jalanan yang letaknya berada di sisi jauh perekam video, tetapi jalanan di dekatnya justru masih kering.

Seakan terheran-heran, sejumlah masyarakat sekitar pun ikut menyaksikan fenomena tersebut.

 Baca juga: Kapan Musim Kemarau Terjadi di Indonesia?

Lalu, bagaimana penjelasan BMKG mengenai hal itu?

Hujan shower

Prakirawan senior BMKG Ida Pramuwardani menyatakan, hujan dengan tipe tersebut dalam istilah meteorologi dikenal dengan shower.

Hujan dengan tipe tersebut, kata Ida, biasanya terjadi dari awan konvektif.

"Di mana terdapat batas yang jelas antara daerah hujan dan tidak hujan yang biasanya terjadi pada fase awal mature stage atau tahap dewasa," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/5/2021).

Baca juga: Foto Viral Awan Melingkar Mirip Cincin di Kediri, Awan Apa Itu?


Menurut Ida, cakupan awan konvektif ini apabila single cell hanya sekitar 5 kilometer.

"Sehingga, bisa saja hujannya berada garis batasnya," tutup Ida.

Hujan lokal

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala menjelaskan, fenomena yang ada di video tersebut disebut sebagai batas hujan.

Hal tersebut, papar Agie, sangat biasa terjadi di wilayah Indonesia.

"Sangat biasa terjadi di wilayah indonesia, karena di kita mengenal istilahnya hujan lokal," ujar Agie saat dihubungi Kompas.com pada hari yang sama.

Baca juga: Mengenal Petrichor, Aroma yang Ditimbulkan Saat Hujan Turun

Menurut dia, hujan lokal dapat diartikan hujan dalam skala sangat kecil atau terbatas.

Biasanya, hujan lokal disebabkan oleh satu atau beberapa sel awan hujan.

"Hal ini sangat memungkinkan karena Indonesia memiliki kelembaban yang tinggi dengan kandungan massa udara basah sehingga mudah terjadi hujan," tutur dia.

 Baca juga: Video Viral Pengantar Jenazah Diduga Mengamuk di Gerbang Tol Tamalanrea Makassar, Ini Kronologinya...

Faktor topografis

Angie menambahkan, faktor yang memengaruhi terjadinya hujan lokal biasanya karena faktor topografis.

Secara terpisah, Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko juga menanggapi fenomena yang viral itu.

Menurut dia, fenomena tersebut merupakan fenomena hujan pada musim kemarau.

"Terkait dengan fenomena tersebut merupakan fenomena hujan yang terjadi di periode transisi atau pancaroba dan musim kemarau," kata Hary, Kamis (6/5/2021).

Dalam periode itu, tingkat kejenuhan awan berbeda-beda meskipun dalam satu kumpulan awan.

Baca juga: Video Viral Awan Mirip Ombak Tsunami di Makassar, Ini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com