Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Adapun untuk penyakit yang disebutkan, seperti mengacaukan fungsi organ, mengganggu perkembangan bayi, gangguan kesehatan reproduksi, pubertas dini, depresi, lemas, peningkatan berat badan, nyeri sendi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, kerusakan dan patah tulang, semuanya tidak benar.
"Kadungan fluoride dalam pasta gigi pun tidak akan menyebabkan itu semua," tutur Widya.
Lebih lanjut, Widya mengatakan bahwa segala sesuatu yang dikonsumsi berlebih akan berdampak buruk. Begitu juga dengan fluoride.
Akan tetapi, toksisitas fluoride hanya akan terjadi bila dalam jumlah yang sangat besar.
"Beberapa jurnal mengatakan toksisitas fluor terjadi pada dosis 40–80 mg/kg berat badan, sedangkan dosis fluor dalam pasta gigi hanya sebesar 0,016 and 0,15 mg dalam 1 dosis pemakaian pasta gigi atau sebesar biji jagung," jelas Widya.
Sementara itu, kandungan fluoride dalam makanan sekitar 0,1–0,5 mg/kg. Hal ini sesuai dengan penjelasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Widya menjelaskan bahwa fluoride dalam pasta gigi mampu mengembalikan kekerasan lapisan enamel gigi yang larut oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri.
Ia memiliki kemampuan untuk mencegah terjadinya karies atau lubang gigi
Adapun konsumsi fluoride berlebihan dapat menyebabkan efek samping tulang dan gigi yg keropos dengan dosis 40–80 mg/kg berat badan.
"Jadi jika konsumsi kita biasa-biasa saja, tidak akan sampai menyebabkan toksisitas dari fluoride," ucap Widya.
Informasi yang menyebut bahwa fluoride dalam pasta gigi memiliki dampak berbahaya jika tertelan adalah hoaks.
Kandungan fluoride dalam pasta gigi ada dalam dosis wajar dan tidak berbahaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.