Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Perlindungan Kerja Kurir COD, Belajar dari Kasus Penodongan Pistol di Bogor?

Kompas.com - 05/05/2021, 14:15 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

"Karena saat ini payung hukum terhadap hubungan kemitraan juga masih sangat terbatas," ucap Nabiyla, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/5/2021).

Hubungan kemitraan ini membuat perusahaan tidak terikat kewajiban melindungi pekerja, sebagaimana diatur dalam UU Ketenagakerjaan.

"Karena itu, negara seharusnya turut mengontrol jangan sampai terjadi penyalahgunaan hubungan kemitraan pada jenis-jenis pekerjaan yang seharusnya menggunakan hubungan kerja," imbu Nabiyla.

Baca juga: Viral Video Cara Mencari Mata Air dengan Kelapa, Ini Kata Ahli Geologi

Tanggapan perusahaan

Head of PR Ninja Xpress Ribka Pratiwi membenarkan peristiwa itu menimpa salah satu kurirnya.

Menurut Ribka, hal itu kemungkinan karena belum meratanya wawasan terkait syarat dan ketentuan penggunaan layanan cash on delivery (COD).

Ribka menegaskan, tanggung jawab jasa pengiriman hanya untuk mengantarkan paket tepat waktu sesuai SLA (Service Level Agreement atau Perjanjian Tingkat Layanan) pengiriman kepada pembeli.

Selain itu, pihaknya juga bertugas untuk memastikan paket tetap dalam kondisi baik dari sisi packaging.

"Karena isi paket bukan merupakan tanggung jawab jasa pengiriman," kata Ribka dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (4/5/2021).

"Kurir hanya sebagai pihak yang membantu mengirimkan paket tersebut dari seller kepada buyer, jika ada ketidaksesuaian atas isi paket, maka customer bisa komplain secara langsung kepada seller," lanjut dia.

Baca juga: Video Viral Kurir Ditodong Pistol oleh Pelanggannya, Ini Tanggapan Ninja Xpress

Duduk perkara

Melansir Kompas.com, Senin (3/5/2021), kasus penodongan pistol pada kurir ini terjadi di Bogor dan pelaku sudah ditangkap.

Kapolres Bogor AKBP Harun mengatakan bahwa tersangka adalah seorang pria bernama G, berusia 40 tahun.

Tersangka menolak melakukan pembayaran, karena mengaku tidak pernah memesan.

Namun, tersangka tetap membuka paket berisi sandal tersebut dan menyebut bahwa isinya tidak sesuai dengan pesanannya.

"Iya enggak sesuai sandalnya, jadi tiga kali berturut-turut enggak sesuai. Dia penginnya hitam, tapi diaplikasi ditulisnya coklat. Nah kebetulan ini sudah pemesanan yang ketiga dan itu masih saja tidak sesuai terus warnanya, dia penginnya hitam," kata Harun.

Setelah ditangkap, polisi menemukan dua airsoft gun beserta 11 butir perluru timah gotri milik tersangka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com