Saat itu, status Kawah Sileri dinaikkan dari normal menjadi Siaga I.
Semburan lumpur panas Kawah Sileri pada 2003 bahkan sempat tercatat mencapai 100 meter.
Diberitakan Harian Kompas, 28 September 2009, pada Minggu (27/9/2009) pukul 00.00 WIB, Kawah Sileri mengeluarkan letusan uap panas.
Letusan freatik tersebut hanya terjadi sekali.
Akan tetapi, lontaran material berupa lumpur panas saat itu merusak sedikitnya 3 hektar lahan kentang yang berada pada radius 250 meter dari pusat letusan.
Pada 2 Juli 2017, juga terjadi letusan di Kawah Sileri. Sebanyak 17 wisatawan mengalami luka-luka.
Kapusdatin dan Humas BNPB saat itu, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, akibat kejadian itu para pengunjung maupun warga diminta meninggalkan lokasi dan area kawah dikosongkan.
Saat itu, letusan yang terjadi disertai lahar dingin, lumpur, dan asap mencapai 50 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.