Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona India: AS dan Inggris Kirim Ventilator dan Bahan Vaksin

Kompas.com - 26/04/2021, 16:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Amerika Serikat dan Inggris segera mengirimkan bantuan ventilator dan bahan vaksin ke India yang tengah memerangi gelombang kedua pandemi Covid-19.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, pasokan pertama dari sembilan peti kemas maskapai penerbangan dari Inggris, termasuk ventilator dan konsentrator oksigen, direncanakan tiba di India Selasa (27/4/2021) pagi.

Pihaknya juga berjanji untuk memberi bantuan India semaksimal mungkin.

Baca juga: Situasi India Saat Ini: Orang-orang Sekarat, Kondisi Tak Terkendali...

Bantuan AS dan negara Eropa

Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan sedang membuat bahan produksi vaksin, terapi, tes, ventilator, dan peralatan pelindung yang segera tersedia untuk India.

Namun, mereka tidak menyebutkan apakah akan mengirim vaksin AstraZeneca yang saat ini sedang surplus di AS.

Selama empat hari berturut-turut, India memecahkan rekor dunia kasus Covid-19 harian yang mengakibatkan penuhnya rumah sakit dan krematorium.

Lonjakan dalam beberapa hari terakhir memaksa keluarga pasien meminta pasokan oksigen dan lokasi tempat tidur rumah sakit yang tersedia melalui media sosial.

Negara berpenduduk 1,3 miliar itu telah menjadi hotspot terbaru dari pandemi yang telah menewaskan lebih dari tiga juta orang.

"Dia terengah-engah, kami melepas masker wajahnya dan dia menangis dan berkata 'selamatkan saya, tolong selamatkan saya'," kata seorang warga bernama Mohan Sharma, dikutip dari AFP, Senin (26/4/2021).

"Tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya melihatnya mati," sambungnya.

Perancis, Jerman, dan Kanada juga telah menjanjikan dukungan kepada India.

Baca juga: Update Corona Dunia 26 April: 10 Negara dengan Kasus Terbanyak | Situasi di India

Penyebab tsunami Covid-19

Pemerintah India menghadapi kritik yang meningkat karena mengizinkan pertemuan massal di seluruh negeri dalam beberapa pekan terakhir.

Jutaan orang juga diketahui menghadiri festival keagamaan dan demonstrasi politik yang menimbulkan kerumunan massa.

Liga Premier India juga berada di bawah tekanan, setelah surat kabar terkemuka menangguhkan liputan atas keputusan IPL untuk tetap bermain kriket selama gelombang terbaru.

Foto pada 23 April 2021 menunjukkan tim medis membawa pasien setelah kebakaran di Rumah Sakit Covid-19 Vijay Vallabh di Virar, dekat Mumbai, India. Saat ini, India berjibaku melawan gelombang kedua virus corona yang begitu cepat penularannya.AP PHOTO/Rajanish Kakade Foto pada 23 April 2021 menunjukkan tim medis membawa pasien setelah kebakaran di Rumah Sakit Covid-19 Vijay Vallabh di Virar, dekat Mumbai, India. Saat ini, India berjibaku melawan gelombang kedua virus corona yang begitu cepat penularannya.

Baca juga: Varian Virus Corona di India Disebut Bisa Lolos Tes PCR, Ini Kata Epidemiolog

Kritikan oposisi

Pada Minggu (25/4/2021), Twitter mengonfirmasi bahwa mereka menahan lusinan tweet, termasuk dari anggota parlemen oposisi atas permintaan pemerintah.

Twit itu berisi kritikan terhadap pemerintah atas penanganan virus corona.

Pemerintah menggunakan Undang-Undang Teknologi Informasi Tahun 2000 dalam permintaannya.

"Saat kami menerima permintaan hukum yang sah, kami meninjaunya berdasarkan Peraturan Twitter dan hukum setempat," kata juru bicara Twitter.

"Jika konten melanggar aturan Twitter, konten tersebut akan dihapus dari layanan. Jika ditetapkan sebagai ilegal di yurisdiksi tertentu, tetapi tidak melanggar Aturan Twitter, kami dapat menahan akses ke konten tersebut hanya di India," sambungnya.

Baca juga: Penyebab Tsunami Covid-19 di India: dari Mutasi Virus hingga Pelonggaran Prokes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com