Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Apa Langkah Selanjutnya?

Kompas.com - 25/04/2021, 11:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapal Selam milik TNI AL KRI Nanggala-402 yang dinyatakan hilang kontak atau Submiss sejak Rabu (21/4/2021) pagi, kini statusnya ditingkatkan menjadi Subsunk atau tenggelam.

Pernyataan soal status tenggelam KRI Nanggala-402 disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021), dari Markas Komando TNI AU Lanud Ngurah Rai Bali, yang disiarkan melalui akun YouTube Puspen TNI.

"Dengan adanya bukti-bukti otentik yang ini diyakini adalah milik KRI Nanggala sehingga pada saat ini kami isyaratkan untuk dari sub-miss, kami tingkatkan menuju fase sub-sunk," kata Yudo.

Baca juga: 5 Fakta soal KRI Nanggala-402, Dijuluki Monster Bawah Laut hingga Dinyatakan Tenggelam

Bukti-bukti yang dimaksud adalah sejumlah barang temuan yang diduga kuat berasal dari KRI Nanggala-402.

Bukti itu di antaranya pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, kris untuk pelumas periskop kapal selam, alas shalat ABK, spons penahan panas, dan tumpahan solar.

Langkah selanjutnya

Setelah dinyatakan sub-sunk dan "On Eternal Patrol", apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh TNI AL dan tim gabungan?

TNI AL dan semua unsur SAR gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan KRI Nanggala-402 masih akan terus melakukan upaya-upaya lainnya.

Langkah yang akan dilakukan di antaranya mempersiapkan evakuasi medis untuk kemungkinan adanya anak buah kapal (ABK) yang ditemukan selamat.

"Pada sub-sunk nanti akan kami siapkan untuk evakuasi medis terhadap ABK yang kemungkinan masih ada yang selamat. Kami evakuasi baik di Surabaya atau di Banyuwangi akan kita lakukan untuk proses berikutnya," ujar Yudo.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat AS P8 Poseidon di Misi Pencarian KRI Nanggala-402

Selain itu, tim gabungan juga akan terus memastikan di mana titik keberadaan kapal selam KRI Nanggala ini meskipun sejumlah tanganan dihadapi oleh tim.

"Untuk unsur-unsur kami yang masih melaksanakan pendeteksian beserta unsur-unsur yang lain termasuk unsur dari Basarnas, dari instansi terkait, dan juga dari luar negeri yang masih dalam perjalanan kedatangan nanti akan berusaha keras, karena kedalaman laut yang kami deteksi tadi adalah pada kedalaman 850 (meter)," jelas Yudo.

Kedalaman ini disebut sangat riskan dan memiliki kesulitan yang tinggi untuk melaksanakan ROP maupun pengangkatan bangkai kapal nantinya, jika benar ditemukan.

Meski ada sejumlah tantangan yang dihadapi, TNI AL dan tim gabungan akan menjalankan prosedur-prosedur pengangkatan maupun evakuasi berikutnya.

Dalam pernyataannya, Yudo juga menyampaikan prihatin mendalam atas kejadian tenggelamnya KRI Nanggala-402 ini.

"Saya selaku Pemimpin dan atas nama seluruh prajurit TNI Angkatan Laut turut prihatin atas kejadian ini, khususnya terhadap warga Hiu Kencana. Jadi di TNI AL ada warga Hiu Kencana untuk warga kapal selam, atas kejadian yang tidak kita harapkan semuanya," kata dia.

Hingga saat ini pencarian KRI Nanggala-402 melibatkan 16 KRI dan 5 pesawat udara dari TNI AL, 4 kapal Polri, 2 kapal Basarnas, 1 kapal Bakamla.

Selain itu, sejumlah kapal dan pesawat dari negara-negara sahabat baik yang sudah tiba di lokasi maupun yang masih dalam perjalanan terlibat dalam pencarian KRI Nanggala-402.

Baca juga: 72 Jam Lebih KRI Nanggala-402 Hilang, Ini Kemungkinannya Kata Pengamat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jokowi Akan Berikan Satyalancana kepada Gibran dan Bobby, Ini Alasannya

Jokowi Akan Berikan Satyalancana kepada Gibran dan Bobby, Ini Alasannya

Tren
Daftar Partai Koalisi Prabowo-Gibran Usai Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Daftar Partai Koalisi Prabowo-Gibran Usai Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Mengapa Burung Tidak Mempunyai Gigi? Berikut Penjelasannya Menurut Sains

Mengapa Burung Tidak Mempunyai Gigi? Berikut Penjelasannya Menurut Sains

Tren
Pidato Prabowo Usai Ditetapkan Menjadi Presiden Terpilih 2024-2029

Pidato Prabowo Usai Ditetapkan Menjadi Presiden Terpilih 2024-2029

Tren
Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Kapan Prabowo-Gibran Dilantik?

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Kapan Prabowo-Gibran Dilantik?

Tren
Kepada Anies dan Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda

Kepada Anies dan Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda

Tren
Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Tren
Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Tren
Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Tren
Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Tren
Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Tren
Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Tren
Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Tren
Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com