Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Muntahkan Awan Panas, Ini Catatan Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Sepekan Terakhir

Kompas.com - 23/04/2021, 15:16 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyarakarta (DIY) terpantau kembali memuntahkan awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter ke arah barat daya, pada Jumat (23/4/2021) pukul 11.20 WIB.

Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), tidak hanya memuntahkan awan panas, Merapi juga mengeluarkan kolom abu vulkanik setinggi 300 meter dari atas puncaknya.

Adapun hujan abu vulkanik juga dilaporkan terjadi di wilayah Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sesaat setelah Merapi mengeluarkan kolom abu dan angin bertiup ke arah timur.

Baca juga: Mengenal Sabo Dam, Solusi Penanggulangan Banjir Lahar Gunung Merapi...

“Laporan terjadi hujan abu di Cepogo pukul 11.30 WIB,” kata Tim BPPTKG, sebagaimana dalam rilis BNPB yang diterima Kompas.com, Jumat (23/4/2021) pukul 13.40 WIB.

Dari hasil pengamatan sementara oleh Tim BPPTKG, aktivitas vulkanik Gunung Merapi tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 milimeter dan durasi 145 detik.

Sementara itu, status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap berada pada level III atau ‘Siaga’.

Baca juga: Ramai soal Candi Borobudur Ditutup Terpal Antisipasi Erupsi Merapi, Pengunjung Masih Boleh Masuk?

Imbauan untuk masyarakat

Adanya perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Merapi tersebut, BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya, sejauh lima kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga diimbau agar mewaspadai bahaya lahar dingin terutama saat terjadi hujan di seputar puncak Gunung Merapi," kata Tim BPPTKG.

Kemudian, bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terdampak abu vulkanik, diharapkan tidak melakukan aktivitas di luar rumah dan selalu mengenakan masker untuk mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan.

Baca juga: Ramai soal Video Lahar Dingin di Kabupaten Karo, Bagaimana Proses Terbentuknya?

Merapi aktif memuntahkan awan panas

Dari pantauan Tim BPPTKG, diketahui Merapi dalam sepekan terakhir rutin memuntahkan awan panas guguran (APG).

Berikut catatannya:

22 April 2021

Pada Kamis (22/4/2021) pukul 10.27 WIB aktivitas vulkanik Merapi tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 122 detik.

Sedangkan jarak luncur APG maksimal 1500 m ke arah barat daya. Angin bertiup ke timur.

Baca juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Merapi Punya 2 Kubah Lava, Apa Itu?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com