Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Paul Zhang Ditembak Mati karena Melawan Saat akan Ditangkap

Kompas.com - 23/04/2021, 15:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah video yang mengklaim tersangka penistaan agama Paul Zhang ditembak mati beredar di media sosial.

Dalam keterangan video, disebutkan bahwa Paul Zhang ditembak karena melawan saat akan ditangkap.

Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar dalam video itu adalah hoaks alias tidak benar.

Narasi yang beredar

Adalah akun IslamPedia yang mengunggah video itu di Facebook pada 20 April 2021.

Berikut isi unggahannya:

BERITA TERBARU ~ SEMPAT MELAWAN SAAT AKAN DITANGKAP PENGHINA NABI AKHIRNYA DIT3MBAK M4,T11 ?!?

Dalam teaser video, ditampilkan foto seseorang yang sudah meninggal dengan wajah diblur.

Tangkapan layar video hoaks yang mengklaim bahwa Paul Zhang ditembak mati saat akan ditangkap Tangkapan layar video hoaks yang mengklaim bahwa Paul Zhang ditembak mati saat akan ditangkap

Lantas, benarkah Paul Zhang telah ditembak mati?

Penelusuran Kompas.com

Saat video itu itu diputar, klaim kematian Paul Zhang tak disertai bukti otentik.

Isi video sebagian besar hanya berisi cuplikan perkataan Paul Zhang dan pihak kepolisian.

Narator cerita juga menyebutkan bahwa Paul Zhang kini telah ditetapkan tersangka oleh pihak kepolisian dan berstatus DPO.

Foto pria meninggal dunia yang muncul dalam teaser video pun tak ada dalam isi video.

Melansir pemberitaan Kompas.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, Paul Zhang alias Shindy Paul Soerjomoeljono telah berstatus tersangka dalam perkara penistaan agama.

"Sudah sebagai tersangka," kata Rusdi.

Menurutnya, Jozeph memenuhi unsur pelanggaran Pasal 28 Ayat (2) UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Pasal 156 huruf a KUHP.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com