Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Instruksi Presiden Jokowi Terkait Operasi Pencarian KRI Nanggala-402

Kompas.com - 23/04/2021, 11:20 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Kompas.com - Presiden RI Joko Widodo memberikan keterangan terkait peristiwa hilang kontaknya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali saat melakukan latihan pada Rabu (21/4/2021) sore.

Dalam konferensi pers yang dilakukan dari Istana Bogor, Kamis (22/4/2021), Jokowi menyebut pihaknya telah menerima keterangan tersebut dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.

Menyikapi laporan yang ada, Jokowi pun menyampaikan sejumlah instruksi terkait upaya pencarian dan penyelamatan 53 awak kapal yang berada di dalamnya.

Berikut ini adalah 4 poin utama yang disampaikan Presiden:

1. Kerahkan seluruh kekuatan

Jokowi meminta dalam upaya pencarian dan penyelamatan ini, pihak-pihak terkait mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki agar kapal dan seluruh penumpang bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat.

"Saya juga telah memerintahkan Panglima TNI, Kasal, dan Basarnas, bersama-sama dengan instansi terkait lainnya untuk mengerahkan segala kekuatan dan upaya seoptimal mungkin, melakukan upaya pencarian dan penyelamatan," kata Jokowi, dikutip dari video yang diunggah akun Instagram @kemensetneg.ri, Kamis (22/4/2021).

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kementerian Sekretariat Negara (@kemensetneg.ri)

2.  Prioritaskan keselamatan 53 awak kapal

Di balik segala upaya menemukan titik keberadaan KRI Nanggala-402 menggunakan berbagai alat baik yang datang dari kekuatan dari dalam negeri maupun bantuan dari negara lain, Presiden menekankan prioritas dalam upaya pencarian ini adalah keselamatan seluruh awak kapal.

"Prioritas utama adalah keselamatan 53 awak kapal," tegas dia.

Diketahui, kapal selam buatan Jerman tahun 1979 itu membawa serta 53 orang yang terdiri dari 49 anak buah kapal (ABK), seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata.

Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.

3. Upaya pencarian dan penyelamatan akan terus dilakukan

Presiden menyampaikan rasa simpati kepada keluarga para awak kapal yang hingga saat ini masih menunggu dan berharap datangnya kabar baik dari anggota keluarganya yang berada di dalam kapal selam yang menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia sejak 1981itu.

"Pada keluarga awak kapal, saya memahami betul perasaan bapak/ibu semuanya saat ini," kata Jokowi.

Jokowi melanjutkan, Pemerintah akan terus melakukan yang terbaik.

"Tapi sekali lagi Pemerintah telah dan akan terus mengupayakan yang terbaik dalam pencarian dan penyelamatan seluruh awak yang ada di kapal selam tersebut," terang Jokowi.

4. Ajak masyarakat turut mendoakan

Selain menyampaikan pesan kepada pihak pelaksana pencarian juga pihak keluarga, dalam kesempatan yang sama Presiden juga mengajak serta segenap elemen masyarakat untuk turut membantu doa agar pencarian dapat berjalan dengan baik dan semua awak ditemukan selamat.

"Terakhir, saya mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan agar upaya pencarian dan penyelamatan ini dilancarkan, diberikan kemudahan untuk menemukan kembali KRI Nanggala-402 dan seluruh awaknya dalam keadaan selamat," jelas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com