Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Virus Corona Cenderung Lebih Banyak Menginfeksi Usia Muda

Kompas.com - 20/04/2021, 17:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona penyebab Covid-19 telah menginfeksi 142.727.805 orang di seluruh dunia. 

Dari jumlah tersebut 3.043.707 orang meninggal dunia dan 121.246.463 dapat kembali pulih. 

Selama ini, Covid-19 dinilai lebih berisiko pada pasien dengan usia lanjut di atas 60 tahun serta memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi hingga jantung. 

Namun dengan adanya varian virus dan sejumlah mutasi yang lebih menular, terdapat kecenderungan bahwa kalangan usia muda juga bisa lebih berisiko. 

Baca juga: Gejala Baru Covid-19 Saat Terjadi Gelombang Kedua di India, Apa Saja?

Pasien usia muda

Dikutip dari Aljazeera (19/4/2021), banyak kalangan muda bahkan anak-anak di Amerika Serikat kini justru terpapar Covid-19 dan mengalami gejala yang tidak ringan.

Banyak dari mereka yang kondisinya parah dan membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, bahkan tak jarang perjuangannya berujung dengan kematian.

Kepala petugas medis sebuah rumah sakit anak di Michigan, Rudolph Valentini menyebut saat ini lebih banyak anak muda yang dilarikan ke UGD, ICU, bahkan hingga memerlukan ventilator sebagai alat bantu napas mekanis.

Pasien Covid-19 dengan gejala parah tersebut berusia antara 20, 25, hingga 35 tahun.

Merata di sejumlah negara bagian

Rudolph menyebut, kondisi ini tidak hanya terjadi di rumah sakit tempatnya bekerja, melainkan juga dijumpai kasus serupa di seluruh negara bagian AS.

Di Chicago, pasien Covid-19 yang dirawat inap kini kebanyakan berusia di bawah 50 tahun, berbeda dengan kondisi di awal pandemi di mana para lansia dan pasien komorbid yang banyak menempati ruang-ruang perawatan.

Baca juga: Gelombang Kedua Corona di India: Rumah Sakit dan Krematorium Kewalahan

Hal serupa juga terjadi di New Jersey.

Hampir separuh pasien rawat inap Covid-19, merupakan usia 60 tahun ke bawah.

Dari jumlah pasien yang terinfeksi, 11 persen adalah usia 30-39 tahun, 10 persennya merupakan usia 40-49 tahun, dan 21 persen lainnya berusia 50-59 tahun.

Tingkat keparahan dan kecepatan menular

Selain bisa mempengaruhi tingkat keparahan yang lebih signifikan, virus mutasi baru ini juga memiliki kemampuan menyebar yang lebih cepat dibandingkan virus aslinya.

Banyaknya kalangan muda yang terinfeksi, disebut akibat mereka yang belum menerima vaksinasi, karena belum termasuk kelompok prioritas vaksinasi di negaranya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com