KOMPAS.com - Di bulan Ramadhan, puasa menjadi salah satu ibadah wajib bagi umat Muslim yang sehat fisik dan mentalnya.
Namun apabila karena kondisi tertentu tidak dapat menjalankan ibadah puasa, dapat menggantinya di hari lain di luar bulan Ramadhan.
Seperti misalnya bagi orang yang sakit, sedang dalam perjalanan jauh, atau kondisi tertentu pada perempuan hamil dan ibu menyusui.
Baca juga: Tips Puasa bagi Ibu Menyusui
Pada ibu yang sedang dalam masa menyusui bayinya, beberapa memutuskan untuk tidak berpuasa dengan alasan khawatir akan mengganggu produksi ASI-nya.
Seperti diungkapkan warganet dengan akun Twitter @dannyramram dalam sebuah utas.
"Puasa tp menyusui walau anak w udah setaun ternyata berasa juga susahnya. Ditambah volume asi yg keluar jd seret. Gatau deh kalo mamak mamak diluar sana gimana, tp aku lebih pilih stop puasa dulu karena anak aku kalo ketemu aku maunya enen," tulis dia dalam salah satu twitnya.
Puasa tp menyusui walau anak w udah setaun ternyata berasa juga yaa susahnya. Ditambah volume asi yg keluar jd seret. Gatau deh kalo mamak mamak diluar sana gimana, tp aku lebih pilih stop puasa dulu karena anak aku kalo ketemu aku maunya enen. Ngamauk yg lain mantap kek bapaknya
— Ibu-ibu bondol (@dannyramram) April 16, 2021
Ia menceritakan pengalaman produksi air susu ibu (ASI) yang semakin sedikit saat berpuasa jika dibandingkan saat ia tidak berpuasa.
Benar kah puasa dapat mengurangi produksi ASI seorang ibu?
Baca juga: 9 Mitos Seputar Menyusui, Mana yang Pernah Anda Dengar?
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar menjelaskan, berdasarkan sejumlah riset mengenai menyusui dan berpuasa, disebutkan puasa tidak selalu mempengaruhi kualitas ASI seorang ibu.
"Kalau dari studi, komposisi ASI ibu menyusui yang berpuasa tetap baik buat bayinya. Secara kuantitas bisa beragam," kata Nia saat dihubungi Sabtu (17/4/2021).
Dari studi tentang menyusui yang dikutip dalam laman Kelly Mom bahkan disebutkan bahwa puasa dalam waktu singkat tidak akan mengurangi produksi ASI.
Berdasarkan penelitian dari Neville dkk (1993), Neville & Olivia-Rasbach (1987), dan Tigas dkk (2002), ibu menyusui yang melakukan puasa dengan catatan ia mengonsumsi air yang cukup, menujukkan tidak terjadi penurunan signifikan dari suplai ASI-nya.
Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Diklaim Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Lihat postingan ini di Instagram
Tubuh ibu menyusui yang melakukan puasa akan melakukan sejumlah adaptasi metabolis untuk memastikan produksi ASI tidak terganggu.
Akan tetapi, jika sang ibu mengalami dehidrasi yang parah, kondisi tersebut yang dimungkinkan akan menurunkan produksi susu.
Mengenai kuantitas ASI, Nia mengatakan ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebabnya, dan bukan semata-mata karena berpuasa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.