Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siklon Tropis Surigae Jadi Super Taifun, Apa itu Super Taifun?

Kompas.com - 19/04/2021, 16:28 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siklon Tropis Surigae, atau yang dikenal dengan sebutan Bising di Filipina, ditetapkan menjadi Super Typhoon Surigae syau Super Taifun Surigae.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (18/4/2021), siklon yang sempat melintas di sisi utara kepulauan Indonesia itu berkembang dari kategori 1 pada Jumat (16/4/2021) menjadi kategori 5 pada Sabtu (17/4/2021), dalam kurun waktu 36 jam.

Siklon Tropis Surigae tercatat sebagai siklon terkuat yang terjadi pada bulan April 2021.

Baca juga: Siklon Surigae Berkembang Jadi Super Taifun, Apa Dampak ke Indonesia?

Dari prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Typhoon Surigae diperkirakan akan bergerak ke arah barat laut menjauhi wilayah Indonesia pada Senin (19/4/2021).

Apa yang dimaksud dengan super taifun?

Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, mengatakan, taifun (typhoon) merupakan siklon tropis yang terjadi di wilayah Samudera Pasifik di belahan bumi utara.

Sedangkan super taifun adalah salah satu kategori taifun, yang didefinisikan berdasarkan kecepatan angin maksimum di dekat pusat taifun.

"Super taifun merupakan salah satu kategori dari taifun yang memiliki kecepatan angin maksimum dekat pusat taifun-nya mencapai 185 km/jam atau lebih," kata Miming saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/4/2021).

Dia mengatakan, definisi super taifun tersebut ditetapkan oleh otoritas pusat taifun di Hong Kong dan China.

Jika merujuk pada Badan Meteorologi Jepang, sebuah taifun dapat dikatakan sebagai super taifun jika kecepatan angin maksimum dekat pusatnya mencapai 194 km/jam atau lebih.

Baca juga: Dampak Siklon Tropis Surigae bagi Cuaca di Indonesia dan Imbauan BMKG

Berikut adalah perbandingan definisi siklon tropis dari badan meteorologi di beberapa negara:

ESCAP/WMO Typhoon Committee | www.typhooncommittee.org Klasifikasi Siklon Tropis
Mengapa siklon bisa menjadi taifun?

Miming menjelaskan, peningkatan suatu sistem siklon menjadi tingkatan berikutnya dapat terjadi karena adanya kondisi dinamika atmosfer yang sangat mendukung kondisi tersebut.

"Beberapa dinamika atmosfer-laut yang berperan itu seperti suhu muka laut yang hangat, yang dapat menjadi bahan bakar utama peningkatan sistem sikon tropis," ujar Miming.

"Atau bisa juga ada faktor lain seperti aktivitas dinamika atmosfer lainnya, seperti gelombang rossby, gelombang kelvin, bahkan MJO (Madden-Jullian Oscillation)," kata dia.

Miming mengatakan, bahaya dari kemunculan suatu badai atau bahkan taifun adalah memicu terjadinya hujan ekstrem, angin kencang, gelombang ekstrem, dan storm surge atau kenaikan muka air laut karena aktivitas siklon.

"Dampak bencananya bisa banjir/bandang, longsor, kerusakan bangunan/lingkungan," kata Miming.

Baca juga: Siklon Surigae Berkembang Jadi Super Taifun, Apa Dampak ke Indonesia?

Pengaruh super taifun bagi Indonesia

Dari pantauan BMKG, Minggu (18/4/2021) pukul 12.00 WIB, meski sudah bergerak menjauh, Super Thypoon Surigae secara tidak langsung masih tetap memiliki dampak cuaca bagi Indonesia dalam 24 jam ke depan (Senin, 19/4/2021).

Dampak tersebut berupa potensi hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.

Dampak lain adalah gelombang laut dengan ketinggian beragam.

Tinggi gelombang 1.25-2.5 meter berpeluang terjadi di:

  • Perairan Kalimantan Utara
  • Selat Makassar bagian utara
  • Laut Sulawesi
  • Perairan utara Sulawesi
  • Perairan selatan Kep. Sangihe
  • Perairan Kep. Sitaro
  • Perairan Bitung- Likupang
  • Perairan selatan Sulawesi Utara
  • Laut Maluku
  • Perairan Kep. Halmahera
  • Laut Halmahera
  • Perairan utara Papua Barat
  • Perairan Biak hingga Jayapura
  • Samudra Pasifik utara Papua

Tinggi Gelombang 2.5-4.0 meter berpeluang terjadi di:

  • Perairan utara Kep. Sangihe
  • Perairan Kep.Talaud
  • Samudra Pasifik utara Papua Barat Tinggi

Gelombang 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di:

  • Samudra Pasifik utara Halmahera

Siklon tropis dengan kekuatan besar seperti Surigae ini terbentuk dari perairan laut yang sangat hangat dan gelombang MJO (Madden-Jullian Oscillation).

Kombinasi ini juga lah yang menyebabkan terjadinya siklon Seroja yang menyebabkan bencana banjir dan longsor parah di Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu.

Baca juga: Waspada Siklon Tropis Surigae, Apa Dampaknya ke Wilayah Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com