Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Berikut Aturan Berbuka Puasa di KA Jarak Jauh, KRL, serta MRT

Kompas.com - 16/04/2021, 10:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar baik datang bagi para pengguna kereta api (KA) jarak jauh dan dekat, KRL serta MRT selama bulan Ramadhan.

Pasalnya moda transportasi tersebut memperbolehkan penumpangnya untuk berbuka puasa di dalam gerbong.

Kendati demikian, ada sejumlah aturan yang harus dipenuhi. Apa saja?

Baca juga: 33 Kereta Api yang Tidak Mensyaratkan GeNose atau Rapid Test Antigen Saat Perjalanan

KA jarak jauh dan dekat

Diketahui, PT KAI mengizinkan para penumpangnya untuk sahur dan buka puasa di dalam kereta ketika dalam perjalanan selama Ramadhan 2021.

Kebijakan tersebut berlaku sejak hari pertama Ramadhan yang jatuh pada Selasa (13/4/2021).

KAI menegaskan, memasuki bulan Ramadhan, operasional kereta masih tetap normal sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

"Sejauh ini, tidak ada pembatasan jam operasional Kereta Api seluruh perjalanan masih sesuai dengan jadwal yang tertera pada tiket," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, dikutip dari laman kai.id, Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Naik KA Jarak Jauh Kini Tak Diberi Face Shield, Apa Gantinya? Simak Penjelasan PT KAI

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh KAI121 (@kai121_)

Pelayanan kereta makan

Joni menjelaskan, pada bulan Ramadhan, KAI mempersilakan pelanggan yang ingin sahur dan berbuka selama dalam perjalanan KA jarak jauh.

Sedangkan untuk KA jarak dekat yang perjalanannya kurang dari 2 jam, makan dan minum diperbolehkan khusus pada waktu berbuka puasa hingga satu jam setelahnya.

Bagi pelanggan yang ingin membeli makanan dan minuman di atas KA jarak jauh, layanan tersebut bisa didapatkan di Kereta Makan maupun melalui pramugari yang bertugas.

Untuk memberikan kemudahan, pelanggan dapat memesan lebih awal makanan dan minumannya melalui aplikasi KAI Access pada menu Lokomart.

Pemesanan juga dapat dilakukan melalui WhatsApp di nomor 0811 1061 2121.

Baca juga: Video Viral Cara Menghentikan Kereta Api, Ini Kata KAI

KRL

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memperbolehkan pengguna KRL untuk makan dan minum di dalam kereta saat berbuka puasa.

Namun, ada sejumlah aturan yang harus dipenuhi sebagaimana dilansir krl.co.id, yakni:

  • Makan dan minum diperbolehkan saat azan Maghrib berkumandang hingga satu jam setelahnya
  • Makan dan minum dengan tetap menjaga protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19
  • Menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan
  • Pengguna KRL dihimbau untuk berbuka puasa degan minuman dan makanan ringan secukupnya.

Baca juga: Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo, Berlaku Mulai 1 April 2021

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh KAI Commuter (@commuterline)

Kepadatan pengguna KRL

Dalam pernyataan resminya, PT KCI menyebutkan bahwa potensi kepadatan pengguna KRL berada di rentang waktu menuju waktu berbuka puasa.

Data pengguna pada bulan puasa pada 2020 menunjukkan puncak mobilitas pengguna KRL ada di pukul 06.00-07.00 WIB dan pukul 16.00-17.00.

"Untuk itu KCI mengajak para pengguna KRL untuk merencanakan kembali perjalanannya pada Bulan Ramadhan ini agar terhindar dari kepadatan di dalam KRL," pesan KCI.

Baca juga: Penumpang KRL Kini Wajib Pakai Baju Lengan Panjang, Memangnya Efektif?

Dalam rangka menghindari kerumunan di dalam kereta, PT KCI telah mengeluarkan fitur khusus untuk melihat kondisi antrean di stasiun.

Fitur tersebut bisa didapat melalui aplikasi KRL Access, yang memperlihatkan jadwal, posisi real time kereta dan kondisi antrean di stasiun.

Pengguna juga diimbau untuk mempersiapkan Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektonik bank, atau tiket kode QR dengan saldo yang cukup sehingga saat tiba di stasiun tidak perlu lagi mengantre.

Baca juga: Viral Anak Kecil Tutup Perlintasan Kereta Api dengan Tali Rafia, Ini Penjelasannya

MRT Jakarta

PT MRT Jakarta juga mengizinkan para penumpang yang berpuasa untuk berbuka di dalam gerbong kereta.

Hal ini disampaikan akun Instagram resmi MRT Jakarta, @mrtjkt, Senin (12/4/2021).

"Selama bulan Ramadan, MRT Jakarta menerapkan kebijakan untuk memperbolehkan teman-teman membatalkan puasa saat berada di dalam Ratangga dan area berbayar," tulis MRT Jakarta dalam unggahannya.

Baca juga: Boleh Bawa Sepeda Non Lipat di MRT, Perhatikan Sejumlah Hal Berikut Ini...

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh MRT Jakarta (@mrtjkt)

Menu sederhana

Kendati demikian, ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi penumpang saat berbuka di area gerbong kereta.

Pihak MRT Jakarta hanya mengizinkan penumpang untuk berbuka dengan menu sederhana, yakni air putih dan kurma.

Sementara penganan lain seperti makanan kecil atau sejenisnya, nasi serta lauk pauk, makanan siap saji atau sejenisnya, dan minuman selain air putih tidak diperkenankan untuk dikonsumsi saat berbuka di area MRT Jakarta.

Baca juga: Hukum Ngupil dan Mengorek Telinga Saat Bulan Ramadhan, Batalkan Puasa atau Tidak?

Selain menu, ada 5 aturan saat penumpang hendak berbuka puasa.

  1. Penumpang diizinkan menikmati menu sederhana tadi ketika waktu berbuka puasa tiba.
  2. Pihak MRT Jakarta memberi waktu maksimal 10 menit sejak azan Maghrib bagi penumpang untuk membatalkan puasa.
  3. Kemudian, selama berbuka puasa, penumpang diizinkan membuka masker. Masker harus langsung dipakai kembali ketika penumpang telah selesai makan dan minum.
  4. Selama harus membuka masker untuk berbuka, penumpang dilarang berbicara.
  5. Terakhir, penumpang tetap menerapkan protokol kesehatan semestinya untuk keamanan dan kenyamanan bersama.

Sementara itu, jam operasional MRT Jakarta tidak mengalami perubahan di bulan Ramadhan.

Pada hari kerja, jam operasional MRT dimulai dari pukul 05.00 hingga 22.00 WIB.

Baca juga: Viral Gerbong MRT Digunakan untuk Fashion Show, Ini Penjelasannya

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 33 Kereta Api yang Tidak Mensyaratkan GeNose atau Rapid Test Antigen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Tren
Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Tren
Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Tren
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh Akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh Akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menyelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menyelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com