Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Penderita Sakit Maag Boleh Berpuasa? Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 15/04/2021, 08:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Umat Islam di Indonesia mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan 1442 Hijriah pada Selasa (13/4/2021).

Selama bulan Ramadhan, setiap muslim diwajibkan untuk berpuasa, yakni menahan lapar, dahaga, amarah, dan nafsu, sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Puasa, telah lama dikenal memiliki manfaat positif bagi tubuh, antara lain membantu menurunkan berat badan, memberi waktu bagi sistem pencernaan untuk membersihkan diri, serta meremajakan sel-sel kekebalan tubuh.

Kendati demikian, bagi penderita penyakit maag, ada kekhawatiran bahwa keharusan untuk tidak makan selama sehari penuh dapat menyebatkan sakit tersebut kumat.

Baca juga: Berbuka Puasa dengan Gorengan, Amankah?

Lantas, bolehkah penderita maag berpuasa?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan Ari Fahrial Syam mengatakan, penderita penyakit maag boleh berpuasa.

Namun, Ari mengatakan, pada minggu pertama menjalankan puasa, memang akan timbul rasa tidak nyaman pada lambung.

"Dalam minggu-minggu pertama, semua orang, apalagi yang sakit maag, ini adalah masa-masa yang memang perlu 'perjuangan', penyesuaian-lah istilahnya," kata Ari, dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Selasa (13/4/2021).

"Tahan aja dulu (sakitnya), yang penting tidak muntah, enggak ada masalah. Karena nanti asam lambung juga akan menyesuaikan dengan kondisi tersebut (puasa)," kata Ari melanjutkan.

Baca juga: Berikut Hukum Tidur Setelah Makan Sahur dan Shalat Subuh Saat Puasa Ramadhan

Antisipasi rasa sakit

Ilustrasi tukak lambungShutterstock/Crevis Ilustrasi tukak lambung

Ari mengatakan, pada minggu kedua berpuasa, lambung sudah akan terbiasa dengan kondisi kekosongan selama beberapa jam.

Untuk mengantisipasi rasa sakit yang mungkin timbul selama minggu pertama berpuasa, Ari menyarankan kepada penderita maag untuk minum obat antasida saat sahur.

"Tapi saya bilang, ini (obat) hanya semingguan lah. Seminggu aja. Ketika yang tadi saya bilang, sudah ada penyesuaian dari lambung, itu silakan," kata Ari.

Baca juga: Berikut Makanan, Minuman, serta Buah yang Harus Dihindari Penderita Asam Lambung

Batas aman penderita maag diperbolehkan berpuasa

Ari mengatakan, meski penderita maag diperbolehkan menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan, namun perlu juga memperhatikan kondisi tubuh.

Ketika berpuasa dan timbul rasa sakit berlebih dari lambung, seperti nyeri, rasa panas di dada, hingga muntah-muntah, maka sebaiknya puasa dihentikan.

"Kalau muntah-muntah kan dia bisa dehidrasi, tambah lagi dia berpuasa. Nah itu tidak dianjurkan," kata Ari.

"Atau nyeri, kalau nyeri itu kan ada (rasa) enggak nyaman nih, nyeri banget, panas dadanya, mungkin asam lambung tinggi," imbuhnya.

Ari mengatakan, pada prinsipnya, jika seseorang merupakan penderita maag akut, maka tidak dianjurkan untuk berpuasa.

Baca juga: Apakah Pingsan Saat Berpuasa Membatalkan Puasa?

Jenis penderita penyakit asam lambung

Ilustrasi Gerd.SHUTTERSTOCK/GBALLGIGGSPHOTO Ilustrasi Gerd.

Ari menambahkan, orang dengan masalah penyakit lambung dibagi menjadi dua, yaitu kelompok sakit maag fungsional dan dispepsia organik.

Lalu apa bedanya?

Ari menjelaskan, orang dengan kelompok sakit maag fungsional tidak ditemukan adanya kelainan yang signifikan dalam lambung.

Sedangkan untuk penderita sakit maag kategori dispepsia organik, dalam observasi ditemukan kelainan seperti tukak lambung, polip, tumor, serta berbagai macam iritasi lainnya.

Baca juga: Apakah Makan Sahur Saat Puasa Ramadhan Hukumnya Wajib?

Ari mengatakan, 70 persen penderita sakit maag adalah kelompok maag fungsional, yakni orang-orang yang biasanya mengalami sakit atau nyeri pada lambung karena ketidakteraturan pola makan.

"Ketidakteraturan makan ini akan menyebabkan terjadinya sakit maag fungsional," kata dia.

Menurut Ari, berpuasa membuat pola makan seseorang menjadi lebih teratur. Pasalnya, waktu makannya jelas, yakni ketika sahur dan berbuka.

"Tujuannya adalah agar kita bener-bener 14 jam itu (berpuasa), kita dapet itu kalau di Indonesia," imbuhnya.

Baca juga: 9 Hal Utama yang Membatalkan Puasa

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Gejala Asam Lambung dan Cara Meredakannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com