Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Mengalami Memar? Kenali Penyebabnya!

Kompas.com - 06/04/2021, 14:02 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Memar biasanya terjadi karena ada benturan yang mengakibatkan rusaknya pembuluh darah kecil.

Misalnya, saat kita terjatuh atau membentur benda yang keras. Akan tetapi, ada yang sering mengalami memar tanpa adanya benturan.

Ada yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh setelah mengalami memar.

Dalam kebanyakan kasus, mudah memar terjadi karena faktor genetik atau kondisi medis minor.

Memar juga bisa menjadi tanda peringatan dini bahwa ada yang tidak beres dengan organ atau pembuluh darah.

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Mengalami Delirium, Gejala Baru Covid-19

Memar seperti apa yang perlu diwaspadai?

Melansir Medical NewsToday, memar yang perlu dikhawatirkan adalah jika muncul banyak memar secara tiba-tiba.

Umumnya, seseorang mudah memar ketika usia semakin bertambah. Hal ini karena pembuluh darah menjadi lebih lemah dan kulit menipis.

Mudah memar juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Seseorang yang kerabatnya mudah memar, maka bisa jadi ia juga akan mengalaminya.

Berikut ini kondisi memar yang perlu diwaspadai:

  • Memar yang muncul sangat besar dan menyakitkan padahal luka yang dialami ringan
  • Mengalami banyak memar tanpa tahu penyebabnya
  • Sering memar dan butuh berminggu-minggu sembuh
  • Pendarahan lebih dari 10 menit usai cedera.

Penyebab memar

Berikut ini sejumlah kondisi penyebab memar:

1. Pengobatan

Konsumsi obat tertentu seperti golongan pengencer darah (warfarin, heparin, dan sebagainya) bisa mengakibatkan seseorang berdarah dan memar.

Beberapa obat lain yang melemahkan dan memengaruhi pembuluh darah, atau meningkatkan risiko perdarahan, juga bisa menyebabkan memar.

Obat tersebut di antaranya obat-obatan herbal seperti gingko biloba, bawang putih, jahe, gingseng yang dikonsumsi dalam jumlah besar.

Atau obat lain dari golongan kortikosteroid seperti prednison dan anti depresan tertentu seperti citalopram dan fluoxetine.

Baca juga: Mengenal Glaukoma: Gejala, Penyebab, hingga Cara Pengobatannya

2. Penyalahgunan alkohol dan penyakit hati

Konsumsi alkohol menjadi faktor risiko utama penyebab penyakit hati.

Saat penyakit hati berkembang, hati akan memproduksi potein yang memengaruhi pembekuan darah.

Akibatnya, seseorang bisa mengalami pendarahan berlebih yang berujung pada memar.

Kondisi ini biasanya diiringi dengan gejala sangat gatal, sangat lelah atau sakit, kaki bengkak, urine berwarna gelap dan mata atau kulit menguning.

3. Gangguan perdarahan

Ada sejumlah kondisi genetik yang mengakibatkan darah seseorang membeku secara lambat atau bahkan tidak membeku sama sekali.

Gangguan perdarahan genetik ini seperti adanya penyakit Von Willebrend atau  hemofilia.

Memar yang muncul akibat kelainan perdarahan tidak muncul secara tiba-tiba karena kondisi kelainan perdarahan akibat genetik muncul sejak kecil

4. Kekurangan vitamin

Kekurangan vitamin yang bisa mengakibatkan memar di antaranya adalah kekurangan vitamin C.

Vitamin C yang kurang di dalam tubuh bisa menyebabkan gusi berdarah, luka yang tak kunjung sembuh dan mudah memar.

Selain itu, kekurangan vitamin K juga bisa berpeluang mengakibatkan tubuh mudah memar.

Vitamin K membantu tubuh membentuk gumpalan yang berperan pada penghentian pendarahan.

Karena itulah orang yang kekurangan vitamin K mungkin juga mengalami peningkatan memar secara tiba-tiba.

5. Kanker

Meskipun jarang, namun penngkatan perdarahan secara tiba-tiba termasuk muncul memar bisa jadi gejala kanker.

Kanker yang memengaruhi darah dan sumsum tulang seperti leukimia berpotensi memunculkan gejala ini.

6. Senile purpura

Purpura pikun atau senile purpura juga bisa mengakibatkan memar. Purpura pikun biasanya akan muncul pada kulit orang yang lebih tua biasanya di atas 50 tahun.

Orang dengan senile purpura sebaiknya melindungi kulit mereka dari Mahari dan melindungi kulitnya dari cedera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com