"Prioritas penanganan saat ini pada pencarian dan evakuasi korban di tiga desa wilayah Kecamatan Ile Ape, yakni Amakaka, Waowala, dan Tanjung Batu," kata Siprianus, diberitakan Kompas.com, Senin (5/4/2021)
Siprianus mengatakan, alat berat sudah diturunkan ke lokasi untuk membersihkan material longsor yang menutupi jalan dan membantu pencarian warga yang hilang.
Pemkab Lembata juga sudah menyiapkan tiga lokasi untuk menampung pengungsi di Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, yakni di aula kantor Kelurahan Lewoleba Tengah, aula kantor BKDPSDM, dan aula kantor Kelurahan Lewoleba Timur.
Baca juga: Angin Kencang Terjang Kota Kupang, Plafon Kantor Gubernur NTT Roboh
Merespons musibah yang terjadi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo beserta rombongan bertolak ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (5/4/2021) pagi untuk meninjau lokasi bencana banjir dan longsor di Flores Timur.
Diberitakan Kompas.com, Senin (5/4/2021), ikut dalam rombongan Doni Monardo dan BNPB di antaranya Wakil Gubernur NTT Josep Nae Soi, Anggota DPD RI Yorrys Raweyai dan Angelius Wake Koko.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem di Tanah Air.
Salah satunya adanya potensi curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sepekan ini, pekan ini.
"Ada potensi hujan lebat dan angin kencang di wilayah NTT pada 3-9 April 2021," ujar Raditya dikutip dari siaran pers BNPB, Senin (5/4/2021).
Baca juga: Puluhan Warga Flores Timur, NTT, Tewas Tertimbun Longsor, Wabup: Belum Bisa Digali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.