Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Pfizer dan Moderna Diklaim Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Kompas.com - 04/04/2021, 15:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Kemudian, jenis antibodi khusus ini dapat ditransfer lebih efisien ke bayi, untuk jangka waktu yang lebih lama.

"Ada beberapa alasan untuk berpikir bahwa memiliki tingkat kekebalan IgA yang lebih tinggi mungkin lebih melindungi," kata Alter.

Baca juga: Ibu Menyusui yang Positif Covid-19 Tetap Aman Berikan ASI, Ini Panduannya

Perlu penelitian lanjutan

Alter menegaskan, diperlukan penelitian tambahan dalam temuan ini dapat membantu menginformasikan kebijakan tentang vaksin Covid-19 untuk ibu hamil.

Penelitian terbaru sendiri telah menemukan vaksin mRNA memperoleh antibodi pada ibu hamil yang dapat ditransferkan ke bayinya.

Hingga saat ini, penelitian ini adalah studi terbesar terkait vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil.

Seperti diketahui, wanita hamil dan menyusui tidak dimasukkan dalam uji klinis awal vaksin.

Oleh sebab itu, tidak ada cukup data yang dapat membantu menginformasikan keputusan vaksinasi Covid-19 terhadap ibu hamil.

Meski demikian, para peneliti, ibu baru, calon ibu, dan petugas kesehatan mulai melangkah mengisi kekosongan tersebut.

"MGH dan Brigham mulai berbicara dengan petugas perawatan kesehatan yang memenuhi syarat untuk vaksinasi, yang juga hamil, dan mereka membuat studi untuk memberdayakan wanita hamil dengan kemampuan melacak respons mereka," tutur Alter.

Baca juga: Ibu Hamil, Jangan Konsumsi Rumput Fatimah, Ini Pesan Dokter

Risiko

Kelompok ini juga mengembangkan data yang pada dasarnya dapat membantu seluruh dunia melakukan vaksinasi pada kehamilan dengan cara kolektif ini.

"Itu benar-benar hanya kekuatan yang harus diperhitungkan, baik dari perspektif OB-GYN / provider, tetapi juga dari komunitas. Itu sangat menginspirasi," papar Alter.

Menurut CDC, ibu hamil dengan Covid-19 berada pada tingkat risiko yang tinggi untuk mengalami sakit parah akibat infeksi virus corona.

Risiko tersebut dapat menyebabkan hal yang merugikan, seperti kelahiran prematur.

CDC berharap untuk dapat mempelajari keamanan vaksin pada sekitar 13.000 orang hamil yang akan diujikan dengan tiga jenis vaksin Covid-19 resmi.

Nantinya, akan digunakan daftar kehamilan khusus V-safe, yang telah mendaftarkan sekitar 3.612 wanita hamil pada 22 Maret.

"Ini kebutuhan mendesak, karena kami tidak hanya melindungi satu orang dalam upaya vaksinasi Covid-19 ini, kami melindungi dua orang pada saat yang sama (ibu hamil dan bayi yang akan dilahirkan," tukas Alter.

Baca juga: Viral soal Rumput Fatimah, Tak Dianjurkan untuk Ibu Hamil, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com