Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Bayi Baru Lahir Dibungkus Plastik untuk Mencegah Penularan Covid-19

Kompas.com - 31/03/2021, 20:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang bayi baru lahir dan terbungkus plastik bening beredar di media sosial Facebook.

Dalam keterangan video, disebut bahwa bayi tersebut dibungkus plastik sebagai tindak pencegahan terhadap penularan Covid-19.

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut adalah tidak benar alias hoaks.

Plastik yang terlihat dalam video itu merupakan tirai bening yang umum digunakan dalam operasi caesar.

Penggunaan tirai bening dimaksudkan agar seorang ibu dapat melihat kelahiran bayinya, sambil mempertahankan kesterilan prosedur operasi.

Narasi yang beredar

Diketahui, video tersebut diunggah di Facebook oleh akun Rahul Jha pada Kamis (25/3/2021).

Berikut narasi selengkapnya (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):

"Ini adalah bagaimana bayi diperlakukan dengan keji sejak lahir. Orang-orang ini sudah gila. Sangat tidak normal... manusia macam apa yang tega melakukan hal seperti ini...

#SelamatkanAnakKita #HentikanLockdown #viruspalsu #selamatkankemanusiaan #viruscorona,"

Adapun video yang diunggah oleh Rahul Jha, merupakan video TikTok yang dibuat oleh akun @melinatesi.

Tangkapan layar hoaks bayi baru lahir dibungkus plastik untuk mencegah penularan Covid-19Screenshot Facebook: Rahul Jha Tangkapan layar hoaks bayi baru lahir dibungkus plastik untuk mencegah penularan Covid-19

Penelusuran Kompas.com

Mengutip Reuters Fact Check, Jumat (26/3/2021) pihak Reuters menghubungi pembuat video TikTok, Melina Tesi, untuk mendapat keterangan mengenai video tersebut.

"Ini disebut operasi caesar yang lembut, ini adalah cara agar seorang ibu tidak melewatkan detik-detik pertama saat bayinya memasuki dunia," kata Tesi.

Lebih lanjut, Tesi mengaku bahwa dirinya juga menjalani protokol serupa saat melahirkan anaknya, lima tahun lalu.

"Protokolnya masih sama, tidak banyak yang berubah," ujar dia.

Tesi juga mengaku sakit hati, lantaran video yang dia unggah di TikTok justru disalahgunakan sebagian orang untuk membuat narasi yang tidak benar.

Penggunaan tirai bening sebagai bagian dari protokol operasi caesar yang lembut, pertama kali dikonsep oleh Dr William Camann, Direktur Layanan Obstetrik Anestesi Rumah Sakit Wanita di Boston, Amerika Serikat.

Camann mengatakan, konsep operasi caesar yang lembut adalah upaya untuk memberikan pengalaman persalinan yang lebih baik bagi oran tua.

"Dengan menggunakan tirai bening, Anda dapat melihat bayi segera setelah lahir, ada ikatan yang jauh lebih baik antara orang tua dan bayi. Mereka tidak bisa langsung menyentuhnya, tetapi mereka bisa melihatnya," kata Camann kepada Reuters.

Sementara itu, Dr Amos Grunebaum dari Sekolah Kedokteran Zucker di Hofstra/Northwell Health di New York, mengatakan, tirai bening sudah digunakan dalam operasi caesar, jauh sebelum pandemi virus corona.

"Ini telah dilakukan selama bertahun-tahun sebelum Covid-19," kata Amos kepada Reuters.

"Tirai melindungi ibu, mencegah lukanya terinfeksi. Ini juga menghadirkan momen kebersamaan antara ibu dan bayi. Ini adalah persalinan yang lebih lembut dan lebih ramah bagi ibu dan bayi," pungkas Amos.

Kesimpulan

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi yang mengklaim bahwa bayi baru lahir dalam video tersebut dibungkus plastik untuk mencegah penularan Covid-19 adalah tidak benar alias hoaks.

Plastik yang terlihat dalam video itu merupakan tirai bening yang umum digunakan dalam operasi caesar yang lembut.

Penggunaan tirai bening dimaksudkan agar seorang ibu dapat melihat kelahiran bayinya, sambil mempertahankan kesterilan prosedur operasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com