4. Biaya pembangunan telan Rp 2,6 triliun
Untuk proses pembangunan bandara yang sempat diproyeksikan menjadi embarkasi haji ini menelan biaya hingga Rp 2,6 triliun.
Biaya itu dikeluarkan tidak hanya oleh pemerintah, namun juga ada pihak swasta yang turut digandeng.
Mengutip Kompas.com (17/4/2018), 70 persen dana itu diperoleh melalui ekuitas yang berasal dari Pemprov Jawa Barat, reksadana penyertaan terbatas (RDPT), dan dari AP II.
Sementara sisanya sebanyak 30 persen didapat PT BIJB melalui pinjaman dari perbankan syariah.
Jadi secara keseluruhan, bandara ini tidak hanya dibangun oleh Pemerintah Provinsi dan BUMD, namun ada lula pihak swasta dan BUMN yang digandeng di dalamnya.
Baca juga: 10 BUMN yang Miliki Bisnis Hotel, dari Pertamina hingga Krakatau Steel
(Sumber: Kompas.com/Reni Susanti, Akhdi Martin Pratama Putra, Mutia Fauzia | Editor: Aprillia Ika, Reni Susanti, Erlangga Djumena)