Pada Selasa, sekitar pukul 02.30 waktu setempat, ada gerakan di semak-semak sekitar 400 meter dari pesawat.
Secara tiba-tiba, muncullah sosok yang ternyata adalah iring-iringan Pasukan Khusus Anti Teroris Indonesia.
Mereka adalah Komando Pasukan Sandi Yudha (Koppasandha) pimpinan Letkol Infanteri Sintong Panjaitan, kini bernama Komando Pasukan Khusus.
Pasukan berjalan berdua-dua dalam satu iringan dua baris tanpa ketergesaan serta tanpa keraguan.
Baca juga: Ramai Inspeksi Boeing 737, Mengapa Pesawat Bisa Mengalami Keretakan?
Pasukan itu bergerak mengendap dan teratur dalam formasi dua baris mendekati pesawat dan membawa tiga tangga. Dua tangga dilekatkan di masing-masing sayap, satu tangga di bagian belakang pesawat.
Tak membutuhkan waktu lama, mereka bergerak masuk ke pesawat melalui pintu darurat dekat sayap dan bagian belakang di bawah badan pesawat.
"Tiba-tiba terdengarlah tembakan-tembakan, mungkin dalam waktu dua detik," kata warga negara Belanda di dalam pesawat, Henk Siesen dikutip dari Harian Kompas.
"Komando itu berteriak: 'Semua penumpang tiarap'. Dan berjatuhanlah sosok-sosok tubuh campur baru berusaha untuk tiarap ke lantai," ucap Henk.
Penumpang yang tiarap berusaha dikeluarkan satu per satu lewat pintu depan.
Baca juga: Ulang Tahun ke-74, Ini Sejarah Panjang Korps Brimob