Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrakan Dua Kereta Api di Mesir, Ada yang Picu Rem Darurat sehingga Kereta Berhenti

Kompas.com - 27/03/2021, 13:22 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Detik-detik kecelakaan dua kereta api di Mesir terekam oleh kamera CCTV yang bereda di dekat lokasi kejadian.

Dalam video 0:45 detik yang beredar di Twitter, terlihat sebuah kereta melaju secara perlahan.

Tiba-tiba kereta lain datang dari arah yang sama dengan kecepatan tinggi menabrak bagian belakang kereta hingga hancur.

Sejumlah orang yang berada di sekitar lokasi tabrakan itu pun berlarian menjauh.

Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak 32 orang meninggal dunia, sementara 165 orang lainnya mengalami luka-luka.

Beberapa korban luka bahkan harus diterbangkan ke ibu kota Mesir, Kairo, untuk menjalani perawatan.

Kantor kejaksaan mengatakan, pihaknya telah memerintahkan penyelidikan atas kecelakaan tersebut.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Api Tewaskan 32 Orang, Presiden Mesir Keluarkan Ancaman

Dalam video lain yang berasal dari salah satu penumpang kereta, terlihat banyak penumpang terjebak di reruntuhan kereta. 

"Tolong, ada banyak korban meninggal, darah di mana-mana," kata orang yang merekam video tersebut, dikutip dari Sky News Arabia, Jumat (26/3/2021).

Orang tak dikenal memicu rem darurat

Otoritas kereta api Mesir mengatakan, ada orang tak dikenal yang memicu rem darurat di salah satu kereta sehingga menyebabkannya berhenti.

Sementara itu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan akan menghukum siapa pun yang terbukti bertanggung jawab atas kecelakaan itu.

"Hukuman akan dijatuhkan kepada semua orang yang menyebabkan kecelakaan menyakitkan ini melalui kelalaian, korupsi atau sebab lainnya tanpa penundaan," kata al-Sissi dalam unggahannya di Facebook, seperti dikutip dari Gulf News, Sabtu (27/3/2021).

"Penderitaan yang menyayat hati kita hari ini, hanya akan meningkatkan tekad kita untuk mengakhiri bencana semacam itu," lanjut dia.

Ia juga meminta pemerintah untuk menggandakan kompensasi finansial untuk para korban kecelakaan transportasi umum.

Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly bersama beberapa menteri meninjau lokasi kecelakaan kereta api tersebut dan melontarkan kritik kepada jaringan perkerataapian.

"(Jaringan kereta api) telah menyaksikan pengabaian selama beberapa dekade dan tidak ada pengembangan atau pemeliharaan hingga tingkat yang sangat berbahaya," kata Madbouly.

Menurut dia, lokomotif-lokomotif yang beroperasi di Mesir saat ini sudah berumur tua dan telah melewati masa pakai selama beratahun-tahun.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Api di Mesir, 32 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Tren
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com