Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Nawal El Saadawi, Penulis dan Pejuang Hak Perempuan dari Mesir

Kompas.com - 22/03/2021, 14:54 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Di sela kesibukannya, El Saadawi tetap menulis. Ia pun menerbitkan buku nonfiksi berjudl Women and Sex, yang mengulas tentang hak perempuan, penindasan seksual, dan FGM.

Bukunya kontroversial dan pada 1972. Pemerintah memecat El Saadawi karena buku itu.

Setahun berikutnya, Majalah Health yang dirikan oleh El Saadawi juga dibredel.

Namun, represi pemerintah tak berhenti untuk mengungkapkan kebenaran dan perjuangannya atas hak perempuan di Mesir.

Pada 1975, El Saadawi menerbitkan novel Perempuan di Titik Nol, yang diangkat dari kisah kehidupan nyata seorang wanita terpidana mati yang ditemuinya.

Selanjutnya, pada 1977 terbit dokumentasi Hidden Face of Eve, di mana dia mendokumentasikan pengalamannya sebagai seorang dokter desa yang menyaksikan pelecehan seksual, pembunuhan demi kehormatan dan prostitusi.

Baca juga: Profil Penemu Oven Microwave: Percy Spencer

Menulis dengan pensil alis di bui

Karya-karya El Saadawi membuat kaum patriarki geram. Karya dan pemikirannya menimbulkan kemarahan, bahkan seorang kritikus menuduhnya memperkuat stereotip perempuan Arab.

Dilansir dari Al Jazeera, kelompok agamis menggambarkan El-Saadawi sebagai kekuatan penghancur dalam wacana sosial dan budaya Mesir modern.

Pada September 1981, El Saadawi ditangkap dengan tuduhan pembangkang di masa pemerintahan Presiden Anwar Sadat. Ia ditahan di penjara selama tiga bulan.

Bui tak menghentikannya. Selama di penjara, El Saadawi menulis memoarnya di atas kertas toilet, menggunakan pensil alis yang diselundupkan kepadanya oleh seorang pekerja seks yang dipenjara.

Setelah Presiden Sadat dibunuh, El Saadawi dibebaskan.

Dia telah menulis lebih dari 24 buku dalam bahasa Arab. Akan tetapi, karya-karyanya disensor dan buku-bukunya dilarang di Mesir.

Pada tahun-tahun berikutnya, dia menerima ancaman pembunuhan dari fundamentalis agama, dibawa ke pengadilan, dan akhirnya diasingkan di Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Profil Penemu Popok: Marion Donovan

Dituduh bidah

Pada 1982 , ia mendirikan Asosiasi Solidaritas Perempuan Arab dengan El Saadawi sebagai presidennya.

Akan tetapi, pada Juni 1991, Pemerintah Mesir menutup paksa asosiasi tersebut dan mengalihkan dana asosiasi ke Asosiasi Perempuan Islam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com