Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan 500 Benda Kuno Berusia 3.000 Tahun yang Jelaskan Asal Mula Bangsa China

Kompas.com - 20/03/2021, 21:10 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Para arkeolog China telah menemukan lebih dari 500 relik berusia sekitar 3.000 tahun di situs reruntuhan Sanxingdui di Provinsi Sichuan, China barat daya.

Penemuan itu diyakini akan membantu menjelaskan asal mula peradaban China masa lalu.

Reruntuhan Sanxingdui dijuluki sebagai salah satu penemuan arkeologi terbesar di dunia pada abad ke-20.

Dikutip dari Xinhua, Sabtu (20/3/2021) lokasi penemuan terletak di kota Guanghan, sekitar 60 km dari ibu kota provinsi Chengdu.

Baca juga: Arkeolog Temukan Kereta Kuno Romawi Berusia 2.000 Tahun di Pompeii

Sisa kerajaan 4.800 tahun lalu

Di lokasi itu ditemukan reruntuhan seluas 12 km persegi ini diyakini sebagai sisa-sisa Kerajaan Shu, berusia sekitar 4.800 tahun dan berlangsung selama lebih dari 2.000 tahun.

Dilansir dari Global Times, di antara relik, ada potongan topeng emas yang sangat indah.

Sebuah pecahan topeng emas yang ditemukan di salah satu lubang telah mengejutkan para arkeolog dengan ukurannya yang lebih besar dibandingkan dengan temuan arkeologi sebelumnya.

Lebar sekitar 23cm dan tinggi 28cm dan berat sekitar 280 gram. Pemeriksaan awal oleh para arkeolog menunjukkan bahwa topeng itu mengandung sekitar 84 persen emas.

Dievaluasi bahwa seluruh topeng emas bisa memiliki berat lebih dari 500 gram, kata Lei Yu, dari Institut Penelitian Arkeologi dan Relik Budaya Provinsi Sichuan

Ia meyakini jika dapat ditemukan topeng emas lengkap, maka tidak hanya topeng emas terbesar dan terberat pada periode yang sama yang pernah ditemukan di China, tetapi juga benda emas terberat dari periode yang sama.

Baca juga: Peti Mati dan Mumi Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Kuil Kuno Mesir

Jejak sutra

Penggalian juga menemukan jejak sutra yang membusuk dari situs tersebut.

Ini pertama kalinya sutra yang berasal dari lebih dari 3.000 tahun yang lalu ditemukan di provinsi tersebut.

Protein sutra telah terdeteksi beberapa kali dalam uji sampel tanah, membuktikan bahwa sutra telah digunakan di kerajaan Sanxingdui lebih dari 3.000 tahun yang lalu.

Situs ini awalnya ditemukan pada tahun 1920-an oleh seorang petani.

Baca juga: Toko Makanan Jalanan Kuno Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Pompeii

Kejutan besar datang pada tahun 1986 ketika dua lubang pengorbanan yang diisi dengan lebih dari 1.000 relik.

Termasuk di dalamnya terdapat topeng emas, pohon keramat perunggu, peralatan perunggu, peralatan giok dan gading, ditemukan oleh pekerja lokal yang sedang menggali tanah liat untuk dijadikan batu bata.

"Anehnya, kami telah menemukan beberapa barang dari perunggu yang belum pernah terdengar sebelumnya," kata Lei Yu dikutip dari China.org.

"Misalnya, beberapa barang dari perunggu besar dan halus memiliki desain naga atau sapi yang tampak aneh," kata Lei lagi.

Dalam penemuan besar lainnya, residu sutra dan produk tekstil digali untuk pertama kalinya di Sanxingdui. 

"Kerajaan Shu kuno adalah salah satu asal penting sutra di Tiongkok kuno," menurut Tang Fei, kepala tim penggalian dan kepala institut.

Baca juga: Makam Kuno Berusia 2.500 Tahun dari Suku yang Hilang Ditemukan di China

Asal muasal peradaban China

Pada tahun 1988, situs Reruntuhan Sanxingdui berada di bawah perlindungan tingkat negara bagian.

Penemuan Sanxingdui menimbulkan pertanyaan penting tentang asal muasal peradaban China yang berusia ribuan tahun

Sebelum tahun 1980-an, pemikiran dominan di kalangan akademisi adalah bahwa tempat kelahiran peradaban China berada di cekungan Sungai Kuning di China utara.

Namun, dengan ditemukannya situs-situs penting di lembah Sungai Yangtze, termasuk Liangzhu, Shijiahe dan Sanxingdui, pemahaman baru muncul.

Peradaban Shu kuno yang diwakili oleh Sanxingdui telah dianggap sebagai bagian penting dari asal mula pluralistik peradaban China.

Baca juga: Situs Kuno Pemujaan Kaisar Berusia 1.500 Tahun Digali di China Utara

Misterius

Sanxingdui juga tetap menjadi teka-teki bagi para sejarawan karena tidak meninggalkan catatan tertulis.

Banyak artefak yang digali di reruntuhan menampilkan karakter dan grafik misterius, seperti gambar perunggu manusia dan burung yang tampak aneh, serta topeng sebagian manusia, sebagian hewan dengan mata dan alis besar.

Pada Oktober 2019, proyek penggalian skala besar baru di Sanxingdui diluncurkan. Hingga saat ini, lebih dari 50.000 artefak telah digali di Sanxingdui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com