Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengandung Debu dan Bakteri, Jangan Minum Air Sisa Semalam!

Kompas.com - 15/03/2021, 11:10 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Karena teralihkan kesibukan, terkadang kita lupa kalau sudah menuang air mineral ke dalam gelas. Hingga air tak terminum dan terbuka selama berjam-jam atau bahkan malah semalam suntuk.

Kemudian di esok paginya, begitu bangun dari tidur, kita baru menenggak isi gelas hingga tandas.

Kadang-kadang pula ketika haus, kita asal mengambil botol air mineral yang ada di dalam mobil dan langsung meminumnya.

Hati-hati ketika melakukan keduanya, karena ada beberapa ancaman kesehatan yang mengintip di dalamnya.

Baca juga: 3 Manfaat Air Mineral yang Sayang Dilewatkan

Terkontaminasi bakteri

Air yang sudah dibiarkan terbuka di dalam gelas selama berjam-jam tentu saja tak lagi higienis.

Ada banyak partikel bebas yang masuk dan mengendap di dalamnya. Mulai dari debu hingga kotoran serangga.

Belum lagi, kotoran sisa makanan dan kuman yang berasal dari bibir kita. Ketika gelas bersentuhan dengan bibir dan lidah, maka gelas sudah pasti terkontaminasi bakteri dan kuman.

Bibir manusia dilapisi sel kulit, air liur dan debu. Air liur sendiri mengandung berbagai macam bakteri.

Seperti dilansir Reader's Diggest, Marc Leavy MD dari Mercy Medical Center Massachussets Amerika menyarankan agar botol dan gelas yang sudah dipakai untuk minum jangan digunakan menyimpan minuman kembali dalam jangka waktu lama.

Karena kemungkinan botol dan gelas sudah terkontaminasi bakteri sangatlah tinggi.

Baca juga: Langkah-langkah Membersihkan Tumbler dari Bakteri

Tercemari BPA

Air mineral yang tersimpan lama di dalam mobil juga menyimpan bahaya tersendiri.

Apalagi jika botol atau gelas yang ada, diletakkan di sudut kabin mobil yang terpapar langsung sinar matahari.

Ketika Anda meminum air dari botol tersebut, bakteri dari air liur dan bibir sudah pasti akan berpindah ke dalam botol. Nah ketika air dipanaskan sinar matahari, maka bakteri akan berkembang biak dengan lebih cepat.

Ilustrasi segelas air mineralPixabay/Medialna Ilustrasi segelas air mineral

Selain itu, beberapa bahan botol dan gelas plastik yang masih mengandung Bhispenol A (BPA) atau senyawa kimia sejenisnya, juga lebih berbahaya jika terkena paparan sinar matahari.

Jika terkena matahari atau dipanaskan, senyawa kimia ini akan larut dan mencemari air.

Menurut American Academy of Pediatric (AAP), BPA dapat memicu obesitas, menyebabkan gangguan perilaku, masalah kesehatan reproduksi, dan diabetes.

Menjaga tubuh agar tak dehidrasi memang penting. Namun sebaiknya, hati-hati dalam memilih dan menyimpan tempat minum.

Jika memakai botol, maka hindari kontak langsung bibir dengan ujung botol.

Tuang air di dalam gelas, atau kucurkan langsung air ke dalam mulut tanpa perlu sentuhan fisik antara ujung botol dengan ujung bibir.

Yang terakhir, jangan berbagi gelas atau botol dengan orang lain. Karena rawan perpindahan kuman dan bakteri.

Baca juga: Benarkah Botol Plastik PET Lebih Ramah Lingkungan?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com