Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Setelah Divaksin Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 12/03/2021, 18:20 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah informasi yang menyebutkan bahwa seseorang lebih rentan terinfeksi Covid-19 setelah divaksin, beredar di media sosial Facebook.

Unggahan itu menyebutkan, kerentanan infeksi pasca-vaksinasi Covid-19 disebabkan oleh belum terbentuknya antibodi secara sempurna.

Dari hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada sejumlah poin narasi yang perlu diluruskan.

Narasi yang beredar

Informasi yang menyebut seseorang setelah divaksin Covid-19 jadi rentan terinfeksi karena antibodi belum sepenuhnya terbentuk, diunggah oleh akun Wardana Sumichan di Facebook.

Berikut narasi selengkapnya:

BISMILLAH.
SMOGA BERMANFAAT.

Bagi bp/ibu yg udah vaksin ke 1/ pertama :spy tidak banyak aktifitasnya yg berat2..lbh bnyk istirahat..dan jangan pergi kemana2 dulu..krn kl sudah vaksin justru lbh gampang terinfeksi virus..imunitas tubuh belum terbentuk sempurna..

Ini ada bbrp lansia di Sby yg kena covid stlh di vaksin. gak mau istirahat.. krn merasa sudah aman lalu keluyuran keluar..

Ada bbrp lansia di Sby yg sudah vaksin kena covid..

Antibodi terbentuk sempurna 2 minggu setelah vaksin ke 2..

Itu pesan dari seorang dokter ponakan teman q..minta tlng u disampaikan kpd teman2 semuamya..Fakta Vaksin Covid..!!!

Takut ada ledakan Covid Positif pasca Vaksin so tolong share....

Buat membantu pengertian bersama, terlebih2 golongan lansia yg gak gitu ngerti.

(Bagi yg sdh vaksin setelah 2 x suntik)

Vaksin 1 : harus tunggu 21 - 28 hari untuk vaksin ke 2.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com