KOMPAS.com - Knafeh, makanan penutup atau desert asal Timur Tengah ini sedang ramai di media sosial Twitter.
Seperti twit yang diunggah oleh akun @Zahra Amalia. Twit tersebut memperlihatkan pembuatan Knafeh di Nablus, Palestina.
Selain itu, ia juga memberikan rekomendasi restoran yang menyediakan knafeh di Jakarta.
Ada 2 knafeh yang recommended di Jakarta:
— Zahra Amalia (@zahraamalias) March 7, 2021
1. Mardin di Jl. Menteng Utara Kemang
2. Hadramout di Jl. Tambak, Menteng https://t.co/TATD0I5LBa
Sejumlah warganet pun memberikan balasan dengan merekomendasikan restoran-restoran dari asalnya yang menyajikan makanan tersebut.
Bagaimana sejarah Knafeh? Simak selengkapnya dalam tulisan berikut ini:
Baca juga: 8 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Hati
Knafeh biasanya digunakan sebagai makanan penutup atau dessert di jazirah Arab.
Melansir Arab America, knafeh sangat populer, terutama di negara-negara Levant seperti Lebanon, Yordania, Palestina, dan Suriah.
Imigran dari negara-negara tersebut membawa aroma manis knafeh ke toko roti AS, menjadikannya populer di kalangan pecinta kuliner di AS.
Apa yang membuat ketagihan adalah keju di Knafeh yang gurih dan manis. Saat dimakan, keju ini terasa meleleh di mulut.
Hidangan Knafeh ditaburi serutan pistachio dan sirup berbahan dasar gula, menghadirkan tekstur yang kaya pada rasa manisnya.
Melansir The Food Wonder, Knafeh telah ada selama berabad-abad dan sangat populer di banyak negara, itulah sebabnya tidak mudah untuk melacak asal tepatnya.
Ada yang menyebut bahwa makanan ini pertama kali dikenalkan pada abad kesepuluh di Kota Nablus, Palestina, kemudian banyak kota lain di Arab mengembangkan bentuk dan varian dari knafeh.
Lebih lanjut, makanan ini sangat disukai di Lebanon, Israel, Aljazair, Mesir, dan Turki, tapi banyak orang termasuk pakar kuliner begitu yakin knafaeh berasal dari Suriah.
Sementara itu, menurut sejumlah cerita dan legenda, Kanafeh ditemukan di kota Damaskus di Suriah sekitar abad ke-7 oleh Muawiyah l, khalifah pertama Dinasti Umayyah.
Konon, Muawiyah biasanya meminta juru masaknya membuat hidangan ini saat puasa Ramadhan.
Baca juga: Mengintip Sarang Walet yang Harganya Tembus Jutaan Rupiah Per Kg
Beberapa jejak versi kuno dari hidangan Knafeh ada di buku masak Andalucian abad ke-13, yang berjudul Kitab-al-Tabikh.
Nama hidangan dapat ditulis dengan berbagai cara tergantung negaranya, seperti knafeh, konafa, kunefe, kenafe, knefeh, dan kunafa.
Akar kata tersebut berasal dari "kanaf" berarti melindungi. Kata itu dipilih mengacu pada dua lapisan adonan yang berisi keju di antaranya.
Meskipun hidangan ini diyakini berasal dari Suriah, Kota Nablus di Palestina menjadi tempat yang sering disebut sebagai tempat lahir Knafeh.
Hidangan ini mempunyai banyak peran yang menonjol di masyarakat, seperti sebagai simbol niat baik setelah konflik, saat acara duka, hingga peristiwa bahagia atas pencapaian sesuatu.
Sebagai alternatif, makanan khas wilayah Timur Tengah ini dapat dibuat dengan adonan semolina halus dan direndam dalam sirup berbasis gula, yang kemudian dilapisi dengan keju.
Knafeh juga bisa dilapisi bahan lain seperti kacang-kacangan. Namun, secara umum pelapisannya bervariasi tergantung pada tempat makanan ini disajikan.
Variasi yang berbeda dapat ditemukan di Yunani, Turki, Balkan, dan Kaukasus Selatan.
Dalam bahasa Arab, kata “kunafa” mengacu pada string pastry atau seluruh hidangan. Sedangkan makanan penutup berbasis keju yang digunakan dalam bahasa Turki disebut "kunefe".
Saat berada di Balkan, orang-orang menyebutnya adonan suwir "Kadaif”, sementara di Yunani disebut sebagai "kataifi”, yang berfungsi sebagai dasar untuk banyak hidangan berbeda yang digulung atau dilapisi dengan kue kering, kacang-kacangan atau sirup manis.
Baca juga: Indonesia Masuk 10 Besar Negara Paling Dermawan Sedunia
Sementara itu, terdapat beberapa versi makanan penutup yang tergantung pada wilayah atau negaranya seperti:
Di Lebanon, sangat umum makan kanafeh untuk sarapan bersama biji wijen kaakeh yang merupakan roti gulung gaya tradisional.
Resepnya menggunakan dil peyniri (keju Turki tertentu) sebagai bagian dari bahan-bahannya, bukan akkawi (keju Palestina).
Dil peyniri merupakan keju Turki yang dibuat dari susu domba dan sapi berserat dan tawar. Orang Turki menyukai kunefeh dengan krim kocok yang dikenal sebagai kayamak.
Kanafa terbuat dari campuran ricotta dan mozzarella yang memberikan makanan penutup tekstur yang bagus, lembut dan meleleh.
Orang-orang di Yordania menambahkan olesan campuran almond, kacang-kacangan dan kismis di atasnya.